dc.description.abstract | Kemampuan membaca permulaan lebih diorientasikan pada kemampuan
membaca tingkat dasar, yakni kemampuan melek huruf. Maksudnya, anak-anak
dapat mengubah dan melafalkan lambang-lambang tertulis menjadi bunyi-bunyi
bermakna. Pada proses pembelajaran guru hanya memberikan contoh membaca
dan siswa diminta untuk menirukan, sehingga bagi siswa yang belum bisa
membaca hanya sekedar mengingat ucapan guru tanpa memperhatikan rangkaian
huruf yang ada. Ketika siswa disuruh membaca secara bergantian, maka sering
terjadi apa yang diucapkan oleh siswa tidak sesuai dengan rangkaian huruf yang
dibaca. Apa yang diucapkan terkadang keliru dengan bacaan yang di atasnya atau
di bawahnya. Guru dalam mengajar cenderung menggunakan pembelajaran
konvensional yaitu semua pengajaran berpusat pada guru, pada saat proses
pembelajaran guru tidak pernah menggunakan alat peraga, sehingga hasil
pembelajaran yang diperoleh kurang maksimal. Kemampuan membaca siswa
kelas 1A rendah dikarenakan banyak siswa yang berasal dari lingkungan rumah
dan belum hafal dengan bentuk huruf a sampai z, sehingga siswa kebingungan
untuk merangkai huruf tersebut.
Permasalahan dalam penelitian ini yaitu (1) bagaimanakah penerapan
metode Struktural Analisis Sintesis (SAS) yang dapat meningkatkan kemampuan
membaca permulaan pada siswa kelas 1A SDN Bakungan Banyuwangi?, dan (2)
bagaimanakah peningkatan kemampuan membaca permulaan siswa kelas 1A
SDN Bakungan Banyuwangi setelah pembelajaran dengan menggunakan metode
Struktural Analisis Sintesis (SAS)?
vi
Adapun tujuan penelitian ini adalah (1) untuk mendeskripsikan penerapan
metode Struktural Analisis Sintesis (SAS) yang dapat meningkatkan kemampuan
membaca permulaan pada siswa kelas 1A SDN Bakungan Banyuwangi, dan (2)
untuk meningkatkan kemampuan membaca permulaan siswa kelas 1A SDN
Bakungan Banyuwangi setelah pembelajaran dengan menggunakan metode
Struktural Analisis Sintesis (SAS).
Penelitian ini dilakukan di SDN Bakungan Banyuwangi, Subjek penelitian,
yaitu kelas 1A tahun pelajaran 2012/2013 yang berjumlah 25 orang yang terdiri
atas siswa laki-laki sebanyak 13 orang dan siswa perempuan sebanyak 12 orang.
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas. Metode pengumpulan data
dalam penelitian ini meliputi: observasi, wawancara, dan tes.
Hasil pembelajaran membaca permulaan dengan menggunakan metode SAS
terlihat adanya peningkatan. Hal tersebut dibuktikan dengan nilai prasiklus jumlah
siswa yang mencapai ketuntasan sebanyak 13 siswa atau 52% dari 25 siswa. Pada
siklus I terjadi peningkatan sebesar 12%, dari 52% siswa yang mencapai
ketuntasan menjadi 64% atau sebanyak 16 siswa dari 25 siswa, sedangkan pada
siklus II jumlah siswa yang mencapai ketuntasan adalah 21 siswa atau 84% dari
25 siswa. Nilai tersebut sudah sesuai dengan target ketuntasan secara klasikal
yaitu minimal 75%.
Adapun saran yang diharapkan dari kegiatan penelitian ini, yaitu dapat
memberikan motivasi kepada siswa untuk aktif mengikuti proses pembelajaran
dengan metode Struktural Analisis Sintesis (SAS) dalam meningkatkan
kemampuan membaca permulaan, memiliki rasa senang untuk membaca melalui
metode SAS maupun penggunaan alat peraga yang tersedia, dan hasil penelitian
ini dapat dijadikan acuan untuk melakukan penelitian lebih lanjut, untuk
menentukan faktor-faktor lain yang dapat mendukung peningkatan kemampuan
membaca permulaan. | en_US |