dc.description.abstract | Diabetes mellitus adalah kelompok kelainan heterogen yang ditandai oleh
kenaikan kadar glukosa dalam darah. Diabetes melitus memiliki beberapa tipe
yaitu diabetes tipe 1, diabetes mellitus tipe 2, diabetes mellitus gestasional dan
diabetes mellitus tipe lain. Angka kejadian diabetes tipe 2 mencapai 90% hingga
95% dari seluruh penderita diabetes mellitus.
Menurut World Health Organization (Peter, dalam Hastuti 2008) jumlah
pasien diabetes mellitus di Indonesia akan mengalami peningkatan dari 8,4 juta
jiwa pada tahun 2000 menjadi sekitar 21,3 juta jiwa pada tahun 2030. Diabetes
mellitus pada tahun 2009 hingga 2010 berada pada peringkat kelima penyakit
terbanyak dipuskesmas se Jawa Timur setelah influenza, diare, hipertensi dan tifus
yaitu sebesar 3,66% pada tahun 2009 dan 3,61% pada tahun 2010 (Dinas
Kesehatan Provinsi Jawa Timur, 2010). Jumlah kunjungan pasien diabetes
mellitus ke puskesmas di wilayah Jember mengalami peningkatan. Kunjungan
pasien diabetes mellitus tipe II di wilayah kerja puskesmas Jenggawah
menunjukkan angka terbanyak kedua jumlah kunjungan setelah puskesmas
Rambipuji dengan 1158 kunjungan (Dinas Kesehatan Kabupaten Jember, 2012).
ix
Diabetes mellitus dapat menyebabkan komplikasi hipoglikemia,
ketoasidosis diabetik dan koma hiperglikemik hiperosmoler nonketonik (HHNK),
penyakit makrovaskuler, penyakit mikrovaskuler, neuropati dan ulkus pada kaki
Prevalensi penderita ulkus diabetik di Indonesia sekitar 15%, angka amputasi
30%, angka mortalitas 32%, dan ulkus diabetik merupakan sebab perawatan
rumah sakit yang terbanyak sebesar 80% untuk diabetes mellitus (Hastuti, 2008).
Perawatan kaki yang terus-menerus dapat mencegah terjadinya ulkus dan
amputasi jari. Kepatuhan pasien diabetes mellitus tipe 2 dalam melakukan
perawatan kaki akan mengurangi resiko ulkus dan amputasi jari. Upaya mengubah
suatu perilaku pemeliharaan kesehatan yang terus-menerus diperlukan suatu
pendidikan kesehatan. Edukasi dan upaya peningkatan motivasi dibutuhkan untuk
mencapai keberhasilan perubahan perilaku (Perkumpulan Endokrinologi
Indonesia, 2006).
Tujuan penelitian adalah menganalisis pengaruh pendidikan kesehatan
tentang perawatan kaki terhadap kepatuhan pasien diabetes mellitus tipe 2 dalam
melakukan perawatan kaki di Wilayah Kerja Puskesmas Jenggawah Kabupaten
Jember. Jenis penelitian menggunakan pre experimental dengan rancangan one
group pretest and post test design. Populasi pada penelitian ini adalah 54
responden dan sampel yang digunakan sebanyak 30 responden. Teknik
pengambilan sampel menggunakan probability sampling dengan cara
proportional random sampling. Data dianalisis dengan menggunakan wilcoxon
signed rank test. Hasil menunjukkan nilai p adalah 0,001 (p < 0,05 ), sehingga
dapat disimpulkan ada pengaruh pendidikan kesehatan terhadap kepatuhan pasien
diabetes mellitus tipe 2 dalam melakukan perawatan kaki. Saran dari penelitian ini
agar tenaga kesehatan dapat menjalankan peran sebagai educator untuk
memberikan pendidikan kesehatan terutama pada pasien diabtes mellitus tipe 2
mengenai perawatan kaki. Keluarga diharapkan dapat memberikan dukungan
kepada pasien agar mengembangkan dan mempertahankan perilaku kesehatan
yang positif terutama kepatuhan dalam melakukan perawatan kaki. | en_US |