Show simple item record

dc.contributor.authorDwi Anis Sulistiari
dc.date.accessioned2013-12-18T04:17:24Z
dc.date.available2013-12-18T04:17:24Z
dc.date.issued2013-12-18
dc.identifier.nimNIM082310101036
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/9892
dc.description.abstractDiabetes mellitus adalah kelompok kelainan heterogen yang ditandai oleh kenaikan kadar glukosa dalam darah. Diabetes melitus memiliki beberapa tipe yaitu diabetes tipe 1, diabetes mellitus tipe 2, diabetes mellitus gestasional dan diabetes mellitus tipe lain. Angka kejadian diabetes tipe 2 mencapai 90% hingga 95% dari seluruh penderita diabetes mellitus. Menurut World Health Organization (Peter, dalam Hastuti 2008) jumlah pasien diabetes mellitus di Indonesia akan mengalami peningkatan dari 8,4 juta jiwa pada tahun 2000 menjadi sekitar 21,3 juta jiwa pada tahun 2030. Diabetes mellitus pada tahun 2009 hingga 2010 berada pada peringkat kelima penyakit terbanyak dipuskesmas se Jawa Timur setelah influenza, diare, hipertensi dan tifus yaitu sebesar 3,66% pada tahun 2009 dan 3,61% pada tahun 2010 (Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur, 2010). Jumlah kunjungan pasien diabetes mellitus ke puskesmas di wilayah Jember mengalami peningkatan. Kunjungan pasien diabetes mellitus tipe II di wilayah kerja puskesmas Jenggawah menunjukkan angka terbanyak kedua jumlah kunjungan setelah puskesmas Rambipuji dengan 1158 kunjungan (Dinas Kesehatan Kabupaten Jember, 2012). ix Diabetes mellitus dapat menyebabkan komplikasi hipoglikemia, ketoasidosis diabetik dan koma hiperglikemik hiperosmoler nonketonik (HHNK), penyakit makrovaskuler, penyakit mikrovaskuler, neuropati dan ulkus pada kaki Prevalensi penderita ulkus diabetik di Indonesia sekitar 15%, angka amputasi 30%, angka mortalitas 32%, dan ulkus diabetik merupakan sebab perawatan rumah sakit yang terbanyak sebesar 80% untuk diabetes mellitus (Hastuti, 2008). Perawatan kaki yang terus-menerus dapat mencegah terjadinya ulkus dan amputasi jari. Kepatuhan pasien diabetes mellitus tipe 2 dalam melakukan perawatan kaki akan mengurangi resiko ulkus dan amputasi jari. Upaya mengubah suatu perilaku pemeliharaan kesehatan yang terus-menerus diperlukan suatu pendidikan kesehatan. Edukasi dan upaya peningkatan motivasi dibutuhkan untuk mencapai keberhasilan perubahan perilaku (Perkumpulan Endokrinologi Indonesia, 2006). Tujuan penelitian adalah menganalisis pengaruh pendidikan kesehatan tentang perawatan kaki terhadap kepatuhan pasien diabetes mellitus tipe 2 dalam melakukan perawatan kaki di Wilayah Kerja Puskesmas Jenggawah Kabupaten Jember. Jenis penelitian menggunakan pre experimental dengan rancangan one group pretest and post test design. Populasi pada penelitian ini adalah 54 responden dan sampel yang digunakan sebanyak 30 responden. Teknik pengambilan sampel menggunakan probability sampling dengan cara proportional random sampling. Data dianalisis dengan menggunakan wilcoxon signed rank test. Hasil menunjukkan nilai p adalah 0,001 (p < 0,05 ), sehingga dapat disimpulkan ada pengaruh pendidikan kesehatan terhadap kepatuhan pasien diabetes mellitus tipe 2 dalam melakukan perawatan kaki. Saran dari penelitian ini agar tenaga kesehatan dapat menjalankan peran sebagai educator untuk memberikan pendidikan kesehatan terutama pada pasien diabtes mellitus tipe 2 mengenai perawatan kaki. Keluarga diharapkan dapat memberikan dukungan kepada pasien agar mengembangkan dan mempertahankan perilaku kesehatan yang positif terutama kepatuhan dalam melakukan perawatan kaki.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries082310101036;
dc.subjectPasien Diabetes Mellitusen_US
dc.titlePengaruh Pendidikan Kesehatan Perawatan Kaki terhadap Kepatuhan Pasien Diabetes Mellitus Tipe 2 dalam Melakukan Perawatan Kaki di Wilayah Kerja Puskesmas Jenggawah Kabupaten Jemberen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record