Show simple item record

dc.contributor.advisorDEWI, Erti Ikhtiarini
dc.contributor.advisorJULININGRUM, Peni Perdani
dc.contributor.authorPRADANA, Vitalia Putri
dc.date.accessioned2020-05-11T10:03:04Z
dc.date.available2020-05-11T10:03:04Z
dc.date.issued2020-01-17
dc.identifier.nim162310101185
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/98903
dc.description.abstractDismenore primer merupakan gangguan yang terjadi pada perempuan disaat menstruasi yang tidak didasarkan atas kelainan sebelumnya. Menurut beberapa peneliti menyatakan bahwa stress dapat terjadi ketika mengalami dismenore. Stress ini terjadi ketika hormon dalam tubuh mengalami peningkatan yang pada akhirnya mengakibatkan uterus mengalami kontraksi dan menyebabkan rasa nyeri itu terjadi. Nyeri ini dapat menjadi stressor berlebihan dan dapat mempengaruhi fungsi mental dan psikis individu. Oleh karena itu remaja yang mengalami dismenore primer harus memiliki mekanisme dan manajemen yang tepat untuk mengatasi nyeri tersebut agar tidak menimbulkan stress yang berlebihan dan dapat mempengaruhi psikis seseorang. Berbagai macam mekanisme yang digunakan untuk mengatasi stress pada individu tersebut dapat dikenal dengan istilah mekanisme koping. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran mekanisme koping pada remaja perempuan yang mengalami dismenore primer di SMP Negeri 1 Kabupaten Jember dan mengidentifikasi karakteristik responden yaitu usia. Data penelitian ini diambil pada tanggal 4 dan 5 Desember 2019. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif eksploratif. Populasi dalam penelitian ini adalah siswi kelas VII dan VIII di SMP Negeri 1 Kabupaten Jember sebanyak 270 peserta didik. Pengambilan sampel menggunakan rumus slovin dengan sampel sebanyak 162 responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata usia remaja di SMP Negeri 1 Kabupaten Jember yakni berusia 13 tahun. Gambaran mekanisme koping pada remaja perempuan yang mengalami dismenore primer berdasarkan faktor yang mempengaruhi kejadian dismenore primer (usia menarche, lamanya menstruasi, aliran menstruasi dan nulliparity) seluruhnya menggunakan mekanisme koping yang adaptif. Sehingga didapatkan hasil bahwa mekanisme koping remaja perempuan secara umum yakni mekanisme koping yang adaptif sebesar 64,2%. Kesimpulan pada penelitian ini adalah gambaran mekanisme koping pada remaja perempuan yang mengalami dismenore primer di SMP Negeri 1 Kabupaten Jember sebagian besar menggunakan mekanisme koping yang adaptif. Hal ini menandakan bahwa remaja di SMP Negeri 1 Kabupaten Jember dapat mengatasi stress dengan berperilaku positif. Saran yang peneliti berikan yaitu kepada peneliti selanjutnya bahwa penelitian ini dapat dijadikan referensi dengan menambahkan beberapa variable seperti usia menarche, lamanya menstruasi, aliran menstruasi atau nulliparity. Dan untuk instansi pendidikan diharapkan pada penelitian ini dapat digunakan sebagai infomasi tambahan dalam pengembangan ilmu pengetahuan bagian psikiatri, psikologi dn kesehatan reproduksi remaja perempuan serta dapat dijadikan sebagai bahan evaluasi bersama guru-guru di SMP Negeri 1 terutama guru BK terkait mekanisme koping pada remaja perempuan yang mengalami dismenore primer.en_US
dc.language.isoInden_US
dc.publisherProgram Studi Sarjana Keperawatan Fakultas Keperawatan Universitas Jemberen_US
dc.subjectMEKANISME KOPINGen_US
dc.subjectREMAJA PEREMPUANen_US
dc.subjectDISMENORE PRIMERen_US
dc.subjectMENSTRUASIen_US
dc.subjectSTRESSen_US
dc.subjectNYERIen_US
dc.titleGambaran Mekanisme Koping pada Remaja Perempuan yang Mengalami Dismenore Primer di SMP Negeri 1 Kabupaten Jemberen_US
dc.typeThesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record