Karakteristik Marshall Campuran Split Mastic Asphalt (SMA) dengan Penambahan Selulosa Serat Kapuk
Abstract
Split Mastic Asphalt (SMA) merupakan campuran gradasi timpang dengan persentase agregat kasar tinggi. Partikel agregat kasar tersebut menyatu dengan filler, serat atau polymer dalam suatu ketebalan film aspal. Campuran SMA lebih tahan terhadap deformasi dan mempunyai kekuatan lebih besar karena persentase agregat kasar yang digunakan pada campuran sangat tinggi. Campuran SMA juga memiliki kadar aspal tinggi sehingga keawetan yang dihasilkan akan lebih baik. Tingginya kadar aspal pada campuran Split Mastic Asphalt membutuhkan suatu bahan tambah (aditif) yang dapat menstabilkan dan memberi perkuatan. Salah satu bahan aditif yang dapat digunakan adalah serat selulosa yang berfungsi untuk membantu menahan keretakan (cracking), alur karena roda kendaraan (rutting), iklim tropis, beban kendaraan berat, dan faktor lingkungan lainnya.
Serat kapuk merupakan serat selulosa alami dengan nama ilmiah Ceiba Pentandra merupakan tanaman tropis yang banyak digunakan sebagai bahan dasar matras dan bantal. Serat kapuk memiliki kandungan selulosa yang cukup tinggi, kandungan selulosa pada serat kapuk berkisar antara 35% - 64%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kinerja campuran Split Mastic Asphalt dengan penambahan serat kapuk sebagai aditif. Metode penelitian dengam perbandingan kuantitatif kinerja campuran SMA tanpa serat kapuk dan campuran SMA dengan variasi penambahan serat kapuk. Variasi kadar serat kapuk yang digunakan pada campuran 0,01%, 0,025%,0,05%, 0,075% dan 0,1% terhadap berat campuran, dengan kadar aspal optimum yang digunakan 6,41%. Kinerja campuran ditinjau dari kekuatan dan keawetan yang dihasilkan.
Hasil penelitian menunjukkan penambahan serat kapuk dapat meningkatkan kinerja campuran, yang ditinjau dari kekuatan dan keawetan. Kekuatan campuran yang dilihat dari nilai stabilitas memilki nilai tertinggi pada kadar 0,075% serat kapuk, meningkat hingga 15,72%. Berdasarkan keawetan (durabilitas) penambahan serat kapuk terhadap campuran aspal yang dilihat dari nilai flow dan MQ, fleksibilitas terbaik terdapat pada campuran dengan nilai flow terbesar dan MQ terendah terdapat pada kadar tertinggi 0,1%, dengan nilai flow 3,85 mm dan nilai MQ 327,62. Dari segi biaya berdasarkan material yang dibutuhkan, semakin tinggi kadar serat kapuk yang digunakan maka semakin tinggi biaya yang dibutuhkan. Biaya campuran dengan kekuatan optimum dibutuhkan lebih sedikit dibandingkan biaya campuran dari keawetan optimum.
Collections
- UT-Faculty of Engineering [4096]