Show simple item record

dc.contributor.advisorWahyudi, Septa Surya
dc.contributor.authorHUDA, Claresta Kurnia Nur
dc.date.accessioned2020-05-06T04:00:16Z
dc.date.available2020-05-06T04:00:16Z
dc.date.issued2019
dc.identifier.nim152010101102
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/98792
dc.description.abstractApendisitis adalah inflamasi yang terjadi pada apendiks. Apendisitis merupakan salah satu kasus tersering dalam bidang bedah abdomen, rerata 7% populasi di dunia mengalami apendisitis. Apendisitis terdiri dari apendisitis nonperforasi dan apendisitis perforasi, dimana resiko terjadinya apendisitis perforasi lebih mengancam jiwa daripada apendisitis non-perforasi. Diagnosis apendisitis dapat dilakukan dengan anamnesis, pemeriksaan fisik ataupun tambahan pemeriksaan penunjang. Pemeriksaan jumlah leukosit dapat membantu mendiagnosis apendisitis. Pemeriksaan ini dapat dilakukan di laboratorium mana saja bahkan di puskesmas, harganya terjangkau, dan sederhana. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbedaan jumlah leukosit pada apendisitis nonperforasi dan perforasi, mengetahui nilai cut off point jumlah leukosit apendisitis non-perforasi dan perforasi, serta mengetahui nilai leukosit sebagai prediktor terjadinya apendisitis non-perforasi dan perforasi di RSD dr.Soebandi Jember. Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik observasional dengan desain penelitian cross sectional. Pengambilan sampel merupakan data sekunder hasil pencatatan rekam medik dari Januari 2017 sampai Desember 2018. Analisis data menggunakan program SPSS dan untuk mencari nilai cut off point menggunakan program ROC. Hasil penelitian didapatkan sebanyak 125 sampel dengan jumlah apendisitis non-perforasi sebanyak 67 pasien (53,6%) dan apendisitis perforasi 58 pasien (46,4%). Hasil penelitian berdsarkan jenis kelamin didapatkan perempuan berjumlah 66 orang (53,8%) dan laki-laki berjumlah 59 orang (47,2%). Hasil berdasarkan usia didapatkan pada anak-anak berjumlah 21 orang (16,8%), remaja sebanyak 48 orang (38,4%), dewasa sebanyak 35 orang (28%), lansia sebanyak 21 orang (16,8%). Rerata nilai leukosit apendisitis non-perforasi yaitu 11.332/mm 3 ±4.229 dan pada apendisitis perforasi yaitu 17.958/mm 3 ±5.566. Hasil perbedaan jumlah leukosit dengan apendisitis non-perforasi (p= 0,000) dan apendisitis perforasi (p= 0,000) menyatakan adanya perbedaan yang bermakna. Hasil nilai cut off point didapatkan nilai 15.200 dengan sensitivitas 75,8% spesifisitas 83,5%. Nilai cut off point 17.400 dengan sensitivitas 53,45% spesifisitas 97,01%. Hasil nilai prediktor positif pada cut off point 15.200/mm 3 pada apendisitis non-perforasi sebanyak 86,1% dan nilai prediktor positif pada cut off point 17.400/mm 3 sebanyak 66,7%.en_US
dc.language.isoInden_US
dc.publisherFakultas Kedokteranen_US
dc.subjectApendisitisen_US
dc.subjectLeukositen_US
dc.titlePerbedaan Jumlah Leukosit Pada Pasien Apendisitis Non-Perforasi dan Apendisitis Perforasi di RSD Dr.Soebandi Jemberen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record