Show simple item record

dc.contributor.advisorGani, Husni Abdul
dc.contributor.advisorNafikadini, Iken
dc.contributor.authorSari, Octavia Panca Puspita
dc.date.accessioned2020-05-04T14:47:56Z
dc.date.available2020-05-04T14:47:56Z
dc.date.issued2019-11-28
dc.identifier.nim152110101005
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/98750
dc.description.abstractPernikahan Usia Dini adalah pernikahan yang dilakukan oleh perempuan dibawah usia 21 tahun dan atau laki-laki di bawah usia 25 tahun. Orang tua sebagai tempat pertama pendidikan anak dirumah berperan penting dalam keputusan anak untuk melakukan pernikahan usia dini. Oleh karena itu orang tua harus dapat menerapkan fungsi-fungsi keluarga. Fungsi Keluarga yang dapat diterapkan oleh orang tua yaitu Delapan Fungsi Keluarga. Delapan fungsi keluarga merupakan salah satu materi dalam kelompok BKR dari Program GenRe BKKBN. Kecamatan dengan kelompok BKR terbanyak dan aktif di Kabupaten Jember salah satunya Kecamatan Sukowono. Namun, Kecamatan Sukowono juga ditetapkan sebagai kecamatan dengan jumlah pernikahan usia dini tertinggi di Kabupaten Jember. Maka dari itu, penelitian dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui Hubungan antara Penerapan Delapan Fungsi Keluarga dengan Kejadian Menikah Usia Dini di Kecamatan Sukowono Kabupaten Jember. Penelitian kuantitatif analitik dengan pendekatan Cross Sectional. Populasi dari penelitian ini orang tua yang memiliki anak umur 10 – 24 tahun. Teknik pengambilan sampel menggunakan simple random sampling. Sample penelitian berjumlah 101 orang tua yang memiliki anak berumur 10 – 24 tahun. Variabel bebas penelitian yaitu karakteristik responden dan delapan fungsi keluarga (fungsi agama, fungsi cinta kasih, fungsi perlindungan, fungsi sosial budaya, fungsi sosialisasi pendidikan, fungsi ekonomi, fungsi reproduksi, dan fungsi lingkungan) dan varibel terikat yaitu kejadian menikah usia dini. Analisis data penelitian, menggunakan analisis univariabel dan bivariabel. Hasil dari analisis penelitian menunjukkan bahwa usia responden berkisar pada 36 tahun, berpendidikan dasar, agama responden seluruhnya Islam, sebagian besar responden memiliki anak berusia 19 tahun, pekerjaan suami sebagai petani dan istri sebagai ibu rumah tangga dengan pendapatan keluarga di bawah upah minimum regional (Rp.2.170.917). Sebagian besar responden menikah diusia dini dan responden tidak mengikuti kelompok BKR sehingga responden tidak mengetahui mengenai delapan fungsi keluarga. Responden yang memiliki anak menikah usia dini sebesar (41,2%). Hasil analisis penerapan delapan fungsi keluarga, menunjukkan penerapan fungsi oleh orang tua berada pada kategori cukup (96%). Fungsi dengan penerapan cukup tertinggi yaitu fungsi sosialisasi pendidikan (80,2%) dan fungsi dengan penerapan kurang yaitu fungsi reproduksi (91%). Hasil analisis bivariabel, karakteristik responden dengan penerapan delapan fungsi keluarga menunjukkan tidak terdapat karakteristik responden yang berhubungan signifikan dengan penerapan delapan fungsi keluarga. Analisis bivariabel, karakteristik responden dengan kejadian menikah usia dini menunjukkan sebagian besar karakteristik responden berhubungan signifikan dan karakteristik responden yang tidak berhubungan signifikan yaitu pendidikan dan pekerjaan suami. Analisis bivariabel delapan fungsi keluarga dengan anak yang menikah usia dini menunjukkan bahwa fungsi yang berhubungan signifikan dengan anak yang menikah usia dini yaitu fungsi agama, fungsi sosial budaya, fungsi reproduksi, fungsi ekonomi, dan fungsi perlindungan. Fungsi yang tidak berhubungan signifikan dengan anak yang menikah usia dini yaitu fungsi cinta kasih, fungsi sosialisasi pendidikan, dan fungsi lingkungan. Saran yang dapat peneliti berikan yaitu untuk Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana Kabupaten Jember membuat materi khusus mengenai pendidikan kesehatan reproduksi. Bagi Orang tua, diharapkan orang tua lebih aktif mengikuti penyuluhan terkait delapan fungsi keluarga dan dapat menjalin komunikasi dengan anak. Saran bagi Fakultas Kesehatan Masyarakat penting bahwasannya untuk dapat melakukan promosi kesehatan kepada masyarakat mengenai menikah usia tepat dan seks education. Disarankan bagi penelitian selanjutnya untuk melakukan penelitian kualitatif agar mendapatkan informasi secara mendalam terkait mengenai penerapan fungsi reproduksi orang tua ditinjau dari perspektif orang tua maupun anak.en_US
dc.language.isoInden_US
dc.publisherBagian Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Jember.en_US
dc.subjectDelapan Fungsi Keluargaen_US
dc.subjectMenikah Usia Dinien_US
dc.subjectSukowonoen_US
dc.subjectJemberen_US
dc.titleHubungan Penerapan Delapan Fungsi Keluarga dengan Kejadian Menikah Usia Dini di Kecamatan Sukowono Kabupaten Jemberen_US
dc.typeThesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record