Pengaruh Putaran Mesin Pengering Sistem Rotary Terhadap Perubahan Warna Dan Laju Pengeringan Rosela
Abstract
Rosela (Hibiscus sabdariffa L.) merupakan bunga yang dapat digunakan
sebagai bahan baku pembuatan teh herbal atau teh merah. Berbagai kandungan anti
oksidan terdapat dalam teh yang berasal dari kelopak rosela, memiliki banyak
manfaat antara lain sebagai anti kanker, anti hipertensi, diabetes, menetralkan
racun, mengobati maag, sariawan serta dapat mengurangi penuaan dini (Ahmad dan
Vossen, 2003: 7). Menurut Dep.Kes RI No. 10.65/35.15/05, setiap 100 gr rosela
mengandung 260-280 mg vitamin C, vitamin D, vitamin B1 dan vitamin B2.
Kandungan lainnya yaitu kalsium 486 mg, omega 3, magnesium, betta karotin serta
asam amino esensial (seperti lysine dan arginine). Salah satu faktor yang
mempengaruhi kandungan kimia adalah faktor kekeringan dari bahan tersebut
(DepKes RI, 2000:10).
Hambatan utama yang dihadapi produsen rosela adalah proses
pengeringannya, lamanya waktu proses pengeringan karena hanya mengandalkan
sinar matahari. Tujuannya mendapatkan kelopak bunga rosela kering dengan
kandungan air 10 % diperlukan waktu yang relatif lama yaitu perlu waktu 5 hari.
Di samping itu, pada musim hujan pengeringan berlangsung sangat lambat.
Pengeringan yang belum sempurna ini bahkan dapat mengakibatkan produk
menjamur kemudian membusuk sehingga harga jualnya turun drastis menjadi
Rp.30.000,00/kg. Jika kualitas baik dihargai Rp.150.000,00/kg. (Yuariski dan
Suherman, 2012:2).
Salah satu alternatif pengeringan rosela yaitu menggunakan pengering
sistem rotary atau rotary dryer. Proses pengeringan rosela dengan menggunakan
pengering sistem rotary, lama waktu proses pengeringan rosela dipengaruhi oleh
kecepatan putaran mesin. Rosela dianggap kering dengan kadar air 10 %. Hasil
pengeringan yang baik didapat pada kecepatan putaran mesin 25 rpm dan lama waktu proses pengeringan 135 menit. Kecepatan putar mesin sangat berpengaruh
terhadap laju pengeringan rosela. Kecepatan putar yang baik yaitu kecepatan putar
25 rpm pada waktu pengeringan 10 menit menghasilkan perpindahan massa uap air
tertinggi 0,127 g.H₂O/menit.cm². Warna rosela kering dengan kecepatan putaran
mesin 25 rpm, 16 rpm dan 9 rpm hasilnya relatif sama.
Collections
- UT-Faculty of Engineering [4096]