dc.description.abstract | Energi listrik sangat dibutuhkan dalam berbagai aplikasi energi mikro.
Sistem manajemen pada stabilitas termal dan kimia diperlukan untuk membangun
pembakaran yang stabil, diantaranya meresirkulasi panas melalui dinding saluran.
Pembakaran skala mikro saat ini tidak sering mengatasi masalah ini, beberapa
upaya telah dilakukan dengan memperhatikan konsentrasi dan temperatur
diskontinuitas di dinding. Pada sepuluh tahun terakhir, pembakaran dalam skala
mikro dan meso tidak hanya mengamati temperatur api dan dinding namun juga
mulai mengamati bentuk dari nyala api itu sendiri, diantaranya yaitu nyala api
spinning.
Pada penelitian ini metode yang digunakan adalah metode eksperimental
dimana dilakukan mengamatan pada pengaruh karakteristik nyala api spinning
yaitu kadar Karbon Monoksida (CO) dari sisa hasil pembakaran, temperature api
dan dinding, dan jarak api ke step. Ruang bakar yang digunakan adalah skala
meso dimana diameter inlet 2,8 mm dan diameter outlet 4,7 mm. Bahan bakar
yang digunakan pada penelitian ini adalah gas butana dan penyuplai udara
menggunakan kompresor. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui daerah
spinning flame, hubungan jarak step terhadap temperatur pembakaran, hubungan
karakterisasi visualisasi nyala api dan kadar CO sisa hasil pembakaran di ruang
bakar.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa nyala api spinning muncul pada debit
bahan bakar 4,5 - 9,5 ml/min. Temperatur api dan dinding tertinggi yaitu pada Qf=
9,5 ml/min dan Qa= 325 ml/min yaitu Tapi= 875˚C dan Tdinding= 175,7 ˚C dengan
rasio ekuivalen, φ = 0,95. Emisi gas CO tertinggi dihasilkan pada Qa = 8 ml/min
dengan Qf = 270 ml/min yaitu 41,93 ppm. | en_US |