Pengendalian Kualitas Pada Proses Otomasi Pengelasan Lurus Smaw Menggunakan Metode Taguchi
Abstract
Perkembangan teknologi di sektor industri yang semakin tahun semakin maju
tidak lepas dari proses pengelasan dikarenakan pengelasan mempunyai peran penting
dalam proses rekayasa dan reparasi logam. Masa sekarang ini proses pengelasan
banyak terlibat dalam pembangunan kontruksi dengan logam lebih khususnya dalam
rancang bangun yang banyak membutuhkan sambungan las yang secara teknis
merupakan metode pembuatan sambungan yang perlu keterampilan khusus yang
tinggi bagi seorang welder agar mendapatkan suatu hasil sambungan yang berkualitas
baik. Dalam sektor perindustrian atau kontruksi, teknik pengelasan ini digunakan
pada industri perkapalan, jembatan, bejana tekan, rel, pipa saluran dan lain
sebagainya.
pengelasan (welding) merupakan teknik untuk penyambungan logam dengan
mencairkan sebagian logam induk dan logam pengisi dengan atau tanpa logam
penambah bertujuan untuk mendapatkan hasil sambungan yang utuh.
Pengelasan SMAW (Shielded Metal Arc Welding) merupakan pengelasan busur
listrik dengan menggunakan bahan tambah berupa elektroda berselaput, busur listrik
ini yang berfungsi mencairkan logam pengisi (ujung elektroda) dan sebagian logam
induk, selaput elektroda akan ikut terbakar dan mencair, serta menghasilkan gas yang
berguna sebagai pelindung ujung elektroda, busur listrik dan daerah las dari segala
pengaruh udara luar.Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan kombinasi yang paling optimal
dari proses fabrikasi produk sambungan las baja karbon rendah dengan variasi
paramater kuat arus, kecepatan pengelasan dan jarak busur pengelasan untuk
menghasilkan kekuatan tarik yang tertinggi.
Penelitian ini dilaksanakan di Laboraturium Teknologi Terapan, Jurusan Teknik
Mesin, Fakultas Teknik, universitas Jember. Pada bulan Januari hingga Juli 2019.
Penelitian ini mengambil data kekuatan tarik yang dihasilkan dengan metode taguchi
berdasarkan matriks orthogonal L9 (33
) dengan pengulangan sebanyak 3 kali untuk
tiap kombinasinya.
Nilai persen kontribusi dalam meningkatkan kekuatan tarik yang signifikan
dipengaruhi oleh variabel bebas yang diteliti yaitu kuat arus 77,65 %, kecepatan
pengelasan 1,43 % dan jarak busur pengelasan 19,75 %. Hasil kombinasi variasi yang
optimal adalah pada kuat arus level 2 (75 Ampere), kecepatan pengelasan level 2 (6,5
mm/s) dan jarak busur pengelasan level 1 (2,0 mm).
Collections
- UT-Faculty of Engineering [4096]