Pengaruh Indikator Makroekonomi Dan Persepsi Korupsi Terhadap Foreign Direct Investment (Fdi) DI Indonesia, Filipina Dan Thailand
Abstract
Negara di kawasan ASEAN hampir sebagian besar tergolong sebagai negara
berkembang. Pembangunan ekonomi yang berjalan di negara berkembang pasti
mengejar ketertinggalan apabila dibandingkan dengan negara-negara maju. Untuk
mengejar ketertinggalan tersebut, dibutuhkan aliran modal yang sangat besar yang
tidak dapat tercukupi oleh aliran modal dari domestik. Aliran modal asing berupa
FDI dapat menjadi solusi dalam mengatasi keterbatasan dari modal domestik. FDI
dapat menjadi sektor pendukung potensial dalam melaksanakan pembangunan
ekonomi, disamping transfer teknologi dan skill. Masuknya FDI ke negara tidak
lepas dari adanya kondisi makro ekonomi negara. Tujuan dari penelitian ini
adalah untuk mengetahui pengaruh dari indikator fundamental makroekonomi
terdiri dari Inflasi, Nilai Tukar, dan Corruption Perception Index (CPI) terhadap
aliran masuk FDI ke tiga negara ASEAN (Indonesia, Filipina dan Thailand).
Penelitian ini menggunakan dua analisis, yaitu analisis deskriptif dan analisis
kuantitatif dengan menggunakan metode Regresi Data Panel dengan pendekatan
Fixed Effect Model. Hasil penelitian dengan menggunakan metode Regresi Data
Panel dengan pendekatan Fixed Effect Model menunjukkan bahwa variabel nilai
tukar dan Corruption Perception Index (CPI) berpengaruh positif dan signifikan,
sedangkan variabel inflasi menunjukkan koefisien negatif dan tidak berpengaruh
signifikan.