dc.description.abstract | Infeksi merupakan salah satu penyakit yang menjadi masalah besar baik di Indonesia maupun di dunia. Pada tahun 2010 terdapat kematian berjumlah 15 juta dan dua pertiga dari data tersebut disebabkan oleh bakteri dan virus. Infeksi perlu mendapat perhatian khusus dalam upaya penanganan dan pencegahan terutama pada penyakit tifoid. Infeksi tifoid disebabkan oleh bakteri melalui makanan atau minuman yang terkontaminasi oleh bakteri Salmonella typhi (S. typhi).
Saat ini pengobatan yang dilakukan umumnya menggunakan obat-obatan antibiotik. Penggunaan antibiotik banyak ditemukan terjadinya kasus resistensi bakteri dan efek samping serta reaksi yang tidak diinginkan seperti hipersensitivitas, gangguan saluran cerna, diare, dan lain-lain. Oleh karena itu, diperlukan alternatif lain melalui penemuan inovasi antibakteri baru yang diharapkan lebih efektif dan aman dalam pengobatan.
Tumbuhan memiliki fungsi sebagai agen antibakteri karena mengandung senyawa metabolit sekunder. Gardenia merupakan salah satu tumbuhan yang pernah diteliti dan diduga memiliki aktivitas antibakteri. Kandungan senyawa pada Gardenia yang diduga memiliki aktivitas antibakteri adalah senyawa golongan saponin, flavonoid, tanin, alkaloid, dan fenolik.
Pada penelitian ini dilakukan pengujian aktivitas antibakteri terhadap S. typhi pada ekstrak etanol daun kacapiring dan fraksinya. Fraksinasi dilakukan menggunakan metode partisi cair-cair secara bertingkat menggunakan pelarut n-heksana, etil asetat, dan etanol-air. Metode yang digunakan pada uji antibakteri adalah difusi cakram dengan kloramfenikol cakram sebagai kontrol positif dan DMSO 10% sebagai kontrol negatif. Konsentrasi larutan uji yang digunakan untuk pengujian aktivitas antibakteri pada ekstrak etanol dan fraksinya adalah 20%, 25%, 30%, dan 40%. | en_US |