Studi Resonansi Feromagnetik Bahan la0,7sr0,3mno3 (Lsmo) Berbagai Bentuk Pilar Menggunakan Simulasi Mikromagnetik
Abstract
Resonansi feromagnetik (FMR) adalah teknik yang digunakan untuk
meneliti dinamika magnetisasi dari struktur magnetik. Kinerja dari divais berbasis
magnetik dipengaruhi oleh pembalikan magnetisasi (switching field) dan
resonansi feromagnetik (FMR) yang dapat meningkatkan kecepatan pembacaan
serta penulisan data pada divais. Proses pembacaan dan penulisan data pada divais
dapat diaplikasikan pada media penyimpanan atau storage device berupa MRAM.
MRAM (Magnetoresistive Random Acces Memory) adalah sebuah non-volatile
memori dengan mengunakan muatan magnet untuk menyimpan data. Bahan
magnetik yang digunakan sebagai bahan kajian dalam proses pembacaan dan
penulisan pada divais adalah bahan paduan La0,7Sr0,3MnO3 (LSMO). Bahan
La0,7Sr0,3MnO3 (Lanthanum Strontium Manganese Oxide) adalah bahan yang
memiliki energi bandwith (W) besar dan lebar karena pengaruh doping ion Sr2+
dengan jari-jari atom yang besar serta memiliki fase feromagnetik yang stabil.
Tujuan pada penelitian ini adalah untuk mengetahui sifat megnetik bahan
La0,7Sr0,3MnO3 (LSMO) dan pengaruh variasi ketebalan serta variasi diameter
pada berbagai bentuk pilar (nano hexagonal, nano cylinder, nano square) yang
diaplikasikan dalam media penyimpanan atau storage device berupa MRAM.
Kegiatan penelitian ini diawali dengan melakukan studi pustaka dengan
mengumpulkan dan mencari berbagai pustaka atau referensi seperti buku, jurnal
ilmiah, skripsi, tesis, dan disertasi yang digunakan untuk menunjang serta
mendukung penelitian ini. Tahap selanjutnya adalah melakukan instalasi program
NMAG, Mayavi, dan Origin Pro pada komputer dan mempersiapkan file input
seperti parameter-parameter bahan La0,7Sr0,3MnO3 (LSMO) (.py) dan ukuran
bentuk geometri bahan (.geo). Simulasi ini menggunakan variasi ketebalan dari 24
nm sampai 180 nm dan diameter tetap 12 nm untuk menentukan sifat bahan
magnetik dan resonansi feromagnetik. Variasi diameter yang digunakan yaitu
diameter 12 nm, 24 nm, 48 nm, dan 96 nm dan ketebalan tetap yaitu 12 nm. Data
output yang dihasilkan berupa nilai medan koersivitas untuk menentukan sifat
bahan magnetik yang dilihat dari kurva histerisis dan grafik nilai resonansi
feromagnetik terhadap variasi ketebaalan serta diameter dengan arah medannya
tegak lurus pada setiap bentuk pilarnya.
Hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan bahwa sifat feromagetik
bahan La0,7Sr0,3MnO3 (LSMO) pada berbagai bentuk pilar dapat dilihat
berdasarkan kurva histerisisnya. Kurva histerisis dapat memberikan informasi
mengenai besarnya medan koersivitas pada saat Magnetisasi (Ms) sama dengan
nol. Medan koersivitas (Hc) memiliki fenomena yaitu nilai medan koersivitas
(Hc) berbanding terbalik dengan ketebalan yang diberikan pada berbagai bentuk
pilar. Ketebalan yang diberikan semakin besar maka akan menghasilkan nilai
medan koersivitas (Hc) yang semakin kecil dan semakin besar medan koersivitas
(Hc) yang diperoleh, maka energi magnetik yang dihasilkan semakin besar. Hasil
simulasi didapatkan medan koersivitas sebesar Hc < 1 kA/m, sehingga bahan
La0,7Sr0,3MnO3 (LSMO) merupakan bahan feromagnetik yang bersifat soft
magnet.
Hasil simulasi yang diperoleh menunjukkan bahwa variasi ketebalan yang
diberikan dapat berpengaruh terhadap besar frekuensi resonansi feromagnetik
bahan La0,7Sr0,3MnO3 (LSMO) yang dihasilkan. Variasi ketebalan yang diberikan
antara 24 nm sampai 180 nm dan diameter tetap 12 nm pada setiap bentuk
pilarnya diperoleh nilai frekuensi resonansi yang semakin besar atau seiring
dengan meningkatnya ketebalan yang diberikan dan domain spin yang dihasilkan
terlihat jelas dan teratur. Sedangkan, besarnya nilai frekuensi resonansi yang
diperoleh pada variasi diameter antara 12 nm, 24 nm, 48 nm, dan 96 nm dengan
ketebalan tetap 12 nm yaitu semakin besar variasi diameter yang diberikan pada
berbagai bentuk pilar bahan La0,7Sr0,3MnO3 (LSMO), maka menghasilkan
frekuensi resonansi yang semakin menurun dan posisi spin terlihat tidak teratur
dengan bertambahnya diameter. Frekuensi resonansi memiliki fenomena yaitu
memiliki besar yang sebanding dengan ketebalan dan berbanding terbalik dengan
diameter yang diberikan, karena semakin besar diameter.