dc.description.abstract | Usus ayam merupakan saluran pencernaan yang dapat digunakan sebagai
bahan pangan karena mengandung vitamin, mineral, lipida dan protein. Protein
dalam usus ayam dapat berupa protein struktural dan protein fungsional seperti
enzim protease. Membran brush border usus ayam juga mengandung lipida
seperti Fosfolipida, kolesterol, asam lemak bebas, ester kolesterol dan trigliserida.
Usus ayam kurang baik digunakan sebagai bahan pangan karena kandungan
kolesterol dan lemak yang dimilikinya. Lemak dapat menyebabkan obesitas dan
penyakit lainnya, sehingga perlu adanya pemisahan lipida pada usus ayam agar
kandungan lainnya seperti protein dapat dimanfaatkan. Lipida saling berikatan
secara fisik dengan protein dalam matriks jaringan usus ayam, sehingga ketika
protein dipecah, diharapkan lipida dapat terlepas dan dipisahkan dari jaringan.
Proses pemisahan lipida pada usus ayam dapat dilakukan dengan hidrolisis protein
secara autolisis karena kandungan enzim protease yang dimilikinya. Cathepsin D
merupakan enzim yang cukup stabil pada unggas dan memiliki aktivitas optimum
pada pH 2,5, sehingga hidrolisis protein usus ayam dilakukan pada pH 2,5 dan
suhu 35 oC.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh waktu inkubasi
terhadap pemisahan lipida, hasil residu dan keefektivan metode autolisis untuk
memisahkan lipida pada usus ayam. Usus ayam yang akan diautolisis,
ditambahkan asam fosfat 85% hingga pHnya 2,5. Usus ayam yang telah
dikondisikan pH nya kemudian diinkubasi selama 18 jam dengan interval 6 jam.
Proses pemisahan lipida pada usus ayam dapat dilakukan dengan menggunakan
sentrifuse, dimana lipida akan berada pada fase atas karena memiliki densitas
lebih rendah, sedangkan residu yang mengandung protein dengan lipida yang Usus ayam merupakan saluran pencernaan yang dapat digunakan sebagai
bahan pangan karena mengandung vitamin, mineral, lipida dan protein. Protein
dalam usus ayam dapat berupa protein struktural dan protein fungsional seperti
enzim protease. Membran brush border usus ayam juga mengandung lipida
seperti Fosfolipida, kolesterol, asam lemak bebas, ester kolesterol dan trigliserida.
Usus ayam kurang baik digunakan sebagai bahan pangan karena kandungan
kolesterol dan lemak yang dimilikinya. Lemak dapat menyebabkan obesitas dan
penyakit lainnya, sehingga perlu adanya pemisahan lipida pada usus ayam agar
kandungan lainnya seperti protein dapat dimanfaatkan. Lipida saling berikatan
secara fisik dengan protein dalam matriks jaringan usus ayam, sehingga ketika
protein dipecah, diharapkan lipida dapat terlepas dan dipisahkan dari jaringan.
Proses pemisahan lipida pada usus ayam dapat dilakukan dengan hidrolisis protein
secara autolisis karena kandungan enzim protease yang dimilikinya. Cathepsin D
merupakan enzim yang cukup stabil pada unggas dan memiliki aktivitas optimum
pada pH 2,5, sehingga hidrolisis protein usus ayam dilakukan pada pH 2,5 dan
suhu 35 oC.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh waktu inkubasi
terhadap pemisahan lipida, hasil residu dan keefektivan metode autolisis untuk
memisahkan lipida pada usus ayam. Usus ayam yang akan diautolisis,
ditambahkan asam fosfat 85% hingga pHnya 2,5. Usus ayam yang telah
dikondisikan pH nya kemudian diinkubasi selama 18 jam dengan interval 6 jam.
Proses pemisahan lipida pada usus ayam dapat dilakukan dengan menggunakan
sentrifuse, dimana lipida akan berada pada fase atas karena memiliki densitas
lebih rendah, sedangkan residu yang mengandung protein dengan lipida yang belum berhasil dipisahkan selama proses autolisis terdapat pada fase bawah.
Proses autolisis, selain dapat memisahkan lipida pada usus ayam, juga dapat
menghasilkan hidrolisat protein yang terdapat pada fase tengah. Hidrolisat ini
nantinya dapat diaplikasikan dalam bidang pangan. Keefektivan metode ini
dilakukan dengan membandingkan jumlah lipida hasil autolisis dengan lipida
hasil ekstraksi usus ayam yang tidak diautolisis dengan menggunakan n-heksana.
Lipida yang belum berhasil dipisahkan selama proses autolisis dapat diketahui
dengan mengekstrak kandungan lipida pada residu menggunakan n-heksana.
Hasil dari penelitian ini yaitu bahwa waktu inkubasi mempengaruhi proses
hidrolisis protein usus ayam. Hal ini ditunjukkan dengan adanya kadar lipida dan
jumlah residu yang dihasilkan ketika usus ayam diinkubasi selama 18 jam dengan
interval 6 jam. Kadar lipida tertinggi diperoleh ketika usus ayam diinkubasi
selama 18 jam. Selain itu, ketika usus ayam diinkubasi selama 18 jam juga
menghasilkan jumlah residu lebih rendah. Hal ini dapat terjadi karena semakin
lama usus ayam diinkubasi maka akan semakin banyak Cathepsin D
menghidrolisis protein menjadi peptida-peptida pendek, sehingga akan semakin
banyak lipida yang terlepas dari jaringan usus ayam. Metode autolisis efektif
digunakan untuk memisahkan lipida pada usus ayam, karena mampu melepaskan
lipida lebih dari 50% dari total lipida ketika diinkubasi selama 18 jam. | en_US |