Distribusi dan Frekuensi Alel Golongan Darah Sistem A B O pada Populasi Suku Osing Desa Kemiren Kabupaten Banyuwangi
Abstract
Desa Kemiren merupakan desa yang dihuni oleh suku Osing yang
mempunyai beragam budaya tradisi yang unik dan menarik. Salah satu adat
istiadat yang menarik di Desa Kemiren yaitu adat istiadat perkawinan “upekupekkan”. Perkawinan “upek-upekkan” yang dapat disebut juga perkawinan
endogami merupakan contoh perkawinan sistem tertutup. Perkawinan sistem
tertutup dapat mempengaruhi stuktur genetik yang meliputi proporsi genotip dan
fenotip. Salah satu sifat genetik yang diwariskan dari orang tua adalah golongan
darah sistem ABO. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui proporsi dan
frekuensi alel golongan darah ABO sesuai dengan hukum kesetimbangan genetik
Hardy-Weinberg.
Penelitian dilakukan pada populasi suku Osing Desa Kemiren Kabupaten
Banyuwangi. Pengambilan sampel dilakukan seara acak. Sampel yang digunakan
adalah suku Osing Desa Kemiren dengan usia 15-65 tahun. Jumlah sampel
sebanyak 346 jiwa, 43 sampel didapat dari data kelurahan, sisanya dilakukan
pengujian golongan darah secara langsung pada penduduk suku Osing di Desa
Kemiren. Identifikasi golongan darah dilakukan dengan metode slide test.
Parameter yang digunakan yaitu proporsi fenotip golongan darah sistem ABO dan
frekuensi alel golongan darah darah sistem ABO. Analisis data yang digunakan
adalah uji Chi-square untuk menguji kesetimbangan genetik Hardy-Weinberg
terhadap frekuensi alel golongan darah sistem ABO. Hasil tersebut dibandingkan
dengan populasi yang melakukan perkawinan secara acak yang diambil dari data
PMI Kabupaten Banyuwangi.Hasil penelitian terhadap 346 sampel suku Osing menunjukkan bahwa 83
orang bergolongan darah A (23,99%), 76 orang bergolongan darah B (21,97%),
28 orang bergolongan darah AB (8,09), 159 orang bergolongan darah O (45,95%).
Urutan proporsi fenotip golongan darah ABO pada suku Osing adalah O, A, B, AB. Proporsi golongan darah data PMI menunjukkan bahwa bahwa 69 orang
bergolongan darah A (17,25%), 131 orang bergolongan darah B (32,75%), 23
orang bergolongan darah AB (5,75), 177 orang bergolongan darah O (44,25%).
Frekuensi alel golongan darah ABO pada populasi suku Osing adalah frekuensi
alel IA
dan IB memiliki nilai yang sama yaitu 0,16 dan untuk frekuensi alel i
sebesar 0,68. Frekuensi alel pada data PMI memiliki frekuensi alel IA
sebesar
0,13, frekuensi alel IB
sebesar 0,21, dan frekuensi alel i sebesar 0,66. Hasil
pengujian kesetimbangan genetik Hardy-Weinberg dengan uji Chi-square pada
populasi suku Osing diperoleh nilai 6,78 dengan derajat kebebasan 3, mempunyai
nilai probabilitas yang terletak antara 0,20 dan 0,05. Hasil uji Chi-square data
PMI didapatkan nilai 0,69 dengan derajat kebebasan 3, mempunyai nilai
probabilitas yang terletak antara 0,95 dan 0,80. Hasil tersebut menunjukkan
bahwa penyimpangan tidak signifikan yang berarti frekuensi alel berada dalam
kondisi setimbang.
Diperoleh kesimpulan bahwa proporsi golongan darah sistem ABO pada
populasi suku Osing Desa Kemiren di Kabupaten Banyuwangi berturut-turut
sebagai berikut, O (45,95%), A (23,99%), B (21,97%), dan AB (8,09%).
Frekuensi alel golongan darah sistem ABO pada populasi suku Osing Desa
Kemiren di Kabupaten Banyuwangi adalah frekuensi alel IA (0,16), frekuensi alel
IB(0,16), dan frekuensi alel i (0,68). Hasil pengujian kesetimbangan genetik
Hardy-Weinberg terhadap frekuensi alel golongan darah sistem ABO pada
populasi suku Osing Desa Kemiren di Kabupaten Banyuwangi menunjukkan
populasi tersebut masih memenuhi hukum kesetimbangan genetik HardyWeinberg