Hubungan Gaya Hidup dengan Kejadian Hipertensi pada Petani di Kecamatan Panti Kabupaten Jember
Abstract
Masalah kesehatan petani di Indonesia memiliki beberapa faktor yaitu faktor sosial demografi, gaya hidup, faktor lingkungan fisik, psikososial, dan lingkungan kerja (Susanto dkk., 2016). Gaya hidup yang tidak sehat dapat mempengaruhi terjanyan maslaah kesehatan yaitu hipertensi (Díaz-gutiérrez dkk., 2019) Tujuan penelitian untuk menganalisis hubungan gaya hidup dengan kejadian hipertensi pada petani di Kecamatan Panti Kabupaten Jember.
Desain penelitian menggunakan desain analitik observasional dengan pendekatan cross sectional. Teknik pengambilan sampel dengan cara Stratified Random Sampling pada 248 responden. Pengumpulan data menggunakan kuesioner Gaya Hidup dan alat pengukur tekanan darah yaitu Sphygmomanometer digital yang dilakukan tanggal 5 Desember2019-6 Januari 2020. Uji etik penelitian No.646/UN25.8/KEPK/DL/2019. Analisa data menggunakan uji chi-square dengan α <0.05.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa gaya hidup petani 52.4%aktifitas fisik sedang, 59.3% tidak merokok, 61.2% konsumsi natrium sering, dan 59.3% tidak stres. Sementara itu, kejadian hipertensi sistolik 39,5% prehipertensi and diastolic 33.5% normal. Terdapat 4 analisa data menggunakan uji Chi-Square terdiri dari (1) aktifitas fisik berhubungan dengan kejadian hipertensi pada tekanan darah sistolik (X2=75.657 dan P-value= <0,001) dan diastolik (X2=43.002 dan P-value= <0,001), (2) merokok berhubungan dengan kejadian hipertensi pada tekanan darah sistolik (X2=18.621dan P-value= <0,001), dan diastolik (X2=25.702 dan P-value= <0,001), (3) konsumsi natrium berhubungan dengan kejadian hipertensi pada tekanan darah sistolik (X2= 13.291 dan P-value= 0,039) dan diastolik (X2= 12.541 dan P-value=0,014), (4) stress berhubungan dengan kejadian hipertensi pada tekanan darah sistolik (X2= 44.386 dan P-value= <0,001) dan diastolik (X2= 36.378 dan P-value= <0,001).
Kejadian hipertensi yang dialami oleh seseorang tergantung dari kebiasaan yang dilakukan oleh seseorang tersebut dan juga kejadian hipertensi dipengaruhi oleh gaya hidup yang tidak sehat, apabila gaya hidup tidak sehat tidak dapat di kontrol maka dapat meningkatkan tekanan darah (Suoth dkk., 2014). Kesimpulan dari penelitian ini adalah Gaya Hidup (aktifitas fisik, merokok, konsumsi natrium, dan stress) berhubungan dengan kejadian hipertensi sistolik maupun diastolik di Kecamatan Panti Kabupaten Jember. Hal yang dapat dilakukan oleh petani yaitu mampu melakukan aktifitas fisik secara rutin, mengurangi merokok, mengurangi konsumsi natrium dan dapat mengendalikan stress. Petani harus mampu memodifikasi gaya hidup sebagai upaya mengatasi terjadinya kejadian hipertensi.
Collections
- UT-Faculty of Nursing [1529]