Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing terhadap Kemampuan Decision Making dan Hasil Belajar Fisika Siswa SMA
Abstract
Perkembangan dunia di abad 21 sangat pesat di semua aspek kehidupan.
Mulai dari aspek sosial, keilmuan, sumber daya manusia dan globalisasi. Semua
aspek tersebut menuntut seorang pendidik agar mengisi proses belajar yang sesuai
dengan kondisi abad 21. Berpikir kompleks merupakan kemampuan berpikir yang
sesuai dengan abad 21 yang didasarkan pada proses berpikir dasar, sedikitnya ada
empat proses berpikir kompleks yang terjadi pada seseorang yaitu pemecahan
masalah (problem solving), pengambilan keputusan (decision making), berpikir
kritis (critical thinking), dan berpikir kreatif (creative thinking). Salah satu upaya
untuk meningkatkan kemampuan decision making adalah dengan menggunakan
model pembelajaran inkuiri terbimbing. Tujuan yang dicapai dalam penelitian ini
adalah untuk mengkaji pengaruh model pembelajaran inkuiri terbimbing terhadap
kemampuan decision making dan hasil belajar fisika siswa SMA.
Jenis penelitian adalah quasi eksperiment dengan desain penelitian pre-test
dan post-test yang dilaksanakan di SMA Negeri Ambulu kelas XI pada semester
ganjil tahun ajaran 2019/2020. Penentuan sampel pada penelitian ini
menggunakan metode purposive sampling area. Kelas eksperimen pada penelitian
ini diberikan perlakuan kusus berupa model pembelajaran inkuiri terbimbing,
sedangkan kelas kontrol tidak diberikan perlakuan kusus. Data yang telah
didapatkan dianalisis menggunakan SPSS 23 untuk mengetahui pengaruh dari
perlakuan yang telah diberikan terhadap kemampuan decision making dan hasil
belajar siswa. teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah tes, observasi,
dan dokumentasi. Materi yang digunakan adalah fluida statis, dengan pokok
bahasan Tekanan Hidrostatis, Hukum Pascal, dan Hukum Archimedes.
Berdasarkan hasil analisis data melalui uji nonparametric test Mann-
Whitney U dapat diketahui bahwa nilai Asymp. Sig (2-tailed) sebesar 0,042.
Karena analisis menggunakan pengujian hipotesis pihak kanan, maka nilai Asymp.
Sig (2-Tailed) dibagi 2 dan diperoleh Asymp. Sig (1-Tailed) sebesar 0,021. Nilai
signifikasi hasil analisis data kemampuan mengambil keputusan siswa lebih kecil
dari 0,05 (0,021 < 0,05). Sehingga dapat dikatakan bahwa Ha diterima dan H0
ditolak. Hal ini menunjukkan model pembelajaran inkuiri terbimbing berpengaruh
terhadap kemampuan decision making siswa SMA.
Hasil analisis data hasil belajar Melalui uji nonparametric test Mann-
Whitney U dapat diketahui bahwa nilai Asymp. Sig (2-tailed) sebesar 0,032.
Karena analisis menggunakan pengujian hipotesis pihak kanan, maka nilai Asymp.
Sig (2-Tailed) dibagi 2 dan diperoleh Asymp. Sig (1-Tailed) sebesar 0,016. Nilai
signifikasi hasil analisis data hasil belajar siswa lebih kecil dari 0,05 (0,016 <
0,05). Sehingga dapat dikatakan bahwa Ha diterima dan H0 ditolak. Hal ini
menunjukkan model pembelajaran inkuiri terbimbing berpengaruh terhadap hasil
belajar siswa SMA.
Kesimpulan pada penelitian ini adalah model pembelajaran inkuiri
terbimbing berpengaruh signifikan terhadap kemampuan decision making dan
hasil belajar fisika siswa SMA.