Pengaruh Penggunaan Abu Ampas Tebu Terhadap Sifat Mekanik Self Compacting Concrete (SCC)
Abstract
Beton merupakan material yang lumrah ditemui dalam dunia
konstruksi, beton sendiri tersusun dari komposisi utama berupa batuan
(agregat), semen portland dan air dengan atau tidak menggunakan bahan
tambah. Adapun beberapa jenis beton yang umum digunakan pada konstruksi yakni
beton SCC, beton SCC sendiri merupakan beton dengan karakteristik dapat mengalir
sendiri tanpa adanya alat bantu rojokan atau penggetar pada umumnya SCC sendiri
juga memiliki kuat tekan yang cukup tinggi. Penelitian ini melakukan inovasi beton
SCC untuk mengurangi jumlah semen yang ada namun tidak menurunkan kuat
tekan yang di dapat dari beton SCC itu sendiri dengan cara mensubtitusi abu ampas
tebu terhadap semen, mengingat kandungan abu ampas tebu sendiri memiliki
kandungan kandungan SiO2 yang cukup besar yaitu 72.33% sehingga abu
ampas tebu berpotensi sebagai bahan tambah untuk menggantikan beberapa
persen penggunaan semen (Rompas dkk., 2013).
Dalam penelitian ini, menggunakan benda uji Ø 10 cm x 20 cm.
Proporsi yang digunakan pada penelitian ini yakni 0%,3%,5%,7% dan 10%
dari berat semen yang kemudian akan digunakan dalam proses pencampuran,
abu ampas tebu yang akan digunakan telah melalui proses pembakaran
dengan suhu 600 – 800 °C dan penyaringan dengan menggunakan saringan
100-200. Masing-masing variasi campuran tersebut nantinya akan di uji
dengan pengujian beton segar dan pengujian setelah beton mengeras yang
meliputi slump flow,V-funnel test, L-box shaped test, uji kuat tekan, uji kuat
tarik belah dan uji modulus elastisitas beton.
Hasil yang diperoleh dalam pengujian ini menunjukkan workability
yakni untuk uji slump flow dengan hasil 69 cm, 70,4 cm, 72 cm, 75 cm, dan
76,3 cm pada masing-masing prosentase proporsi abu ampas tebu, untuk uji
L-shaped box dengan hasil 0.85, 0.87, 0.92, 0.92, 0.95, dan uji V-funnel
dengan hasil 11.2 s, 10,7 s, 9,6 s, 9,3 s,9,3 s. Hal ini menunjukkan pengujian
beton scc telah memenuhi syarat yang telah ditentukan. Untuk pengujian
beton setelah mengeras yakni menghasilkan kuat tekan optimum pada
prosentase 3% dengan nilai 75,43 Mpa dan uji modulus sebesar 34870,297
Mpa, adapun hasil kuat tarik belah dari semua proporsi yang mengalami
penurunan secara menerus dari prosentase 0%,3%,5%,7% dan 10% dengan hasil 4,06 Mpa, 3,98 Mpa, 3,66 Mpa, 3,16 Mpa dan 2,83 Mpa. Dapat diambil
kesimpulan bahwa abu ampas tebu dapat menaikkan kuat tekan dari beton
namun tidak dapat menaikkan kuat tarik belah beton.
Collections
- UT-Faculty of Engineering [4096]