Gastrodiplomasi: Pilar Baru Soft Power Indonesia
Abstract
Orasi Ilmiah ini berjudul “Gastrodiplomasi: Pilar Baru Soft Power Indonesia”, mengidentifikasi
dan menelaah konstruksi gastrodiplomasi (diplomasi makanan atau diplomasi kuliner)
sebagai salah satu sayap untuk memperkuat diplomasi Indonesia. Sebagai irisan diplomasi
publik dan budaya, gastrodiplomasi telah menjadi salah satu instrumen esensial dalam
membangun soft power.
Thema ini berangkat dari eksplorasi terhadap beberapa model gastrodiplomasi yang ada di
negara-negara lain serta menelaah bagaimana gastrodiplomasi Indonesia dijalankan,
terutama pada periode pertama presiden Joko Widodo. Riset kami menemukan bahwa
signifikansi diplomasi kuliner memiliki akar kuat bahkan sejak periode awal pasca
kemerdekaan RI. Gastrodiplomasi juga memilki sumber-sumber yang sangat kaya, baik
jumlahnya yang masif, keanekaragaman dan otetisitas narasi, sejarah serta identitas. Adanya
kemauan politik serta keterlibatan organ-organ negara dan non negara secara pelahan dapat
menjadikan gastrodiplomasi sebagai pilar baru kekuatan soft power Indonesia dalam
pergaulan Internasional.
Gastrodiplomasi Indonesia dijalankan melalui branding power oleh organ-organ negara
seperti Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf), Kementerian Pariwisata, dan Kementerian Luar
Negeri. Namun dalam implementasinya, gastrodiplomasi Indonesia masih lebih fokus pada
pada aspek grassroot cuisine di level publik. Sebaliknya, meski sumber-sumber bagi
Andrawina Adiboga (official banquet and fine dine) relatif lengkap, porsi perhatian bagi
penguatan gastrodiplomasi di level high culture food ini masih relatif terbatas.
Secara akademik, perkembangan diplomasi kuliner mutakhir memberikan ruang terbuka bagi
kajian-kajian baru dalam diplomasi publik, budaya serta softpower. Keanekaragaman dan
kekayaan kuliner Nusantara adalah salah satu pilar penting upaya Indonesia memenangkan
hati dan fikiran masyarakat Internasional. Ketika banyak catatan menunjukkan keberhasilan
Indonesia menggunakan soft power di masa lalu, konversi kekayaan kuliner melalui
gastrodiplomasi dapat menjadi salah satu kekuatan dan modalitas baru bagi langkah
Indonesia menjadi negara besar.
Collections
- LSP-Papers [138]