Pemodelan Perubahan Tataguna Lahan terhadap Debit Banjir DAS Tanggul, Jember menggunakan Model SWAT (Soil and Water Assessment Tool)
Abstract
Perubahan tataguna lahan dapat meningkatkan debit banjir. Banjir merupakan salah satu bencana tahunan yang terjadi di DAS Tanggul. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh perubahan tataguna lahan terhadap debit banjir di DAS Tanggul menggunakan model SWAT (Soil and Water Assessment Tool). Uji keandalan model SWAT pada penelitian ini menggunakan kalibrasi dan validasi yang dievaluasi terhadap nilai NSE dan R2.
Tahap kalibrasi 1 periode 2007-2010 menggunakan tataguna lahan 2009 menghasilkan nilai NSE sebesar 0.78 dan R2 sebesar 0.84 yang masuk dalam kategori sangat baik. Sedangkan pada tahap validasi 1 periode 2011-2012 menggunakan tataguna lahan 2009 mengalami kenaikan nilai NSE sebesar 0.87 dan R2 sebesar 0.91 juga masuk dalam kategori sangat baik.
Tahap kalibrasi 2 periode 2013-2016 menggunakan tataguna lahan 2017 menghasilkan nilai NSE sebesar 0.74 dan R2 sebesar 0.94 yang masuk dalam kategori baik. Sedangkan pada tahap validasi 2 periode 2017-2018 menggunakan tataguna lahan 2017 mengalami kenaikan nilai NSE sebesar 0.85 dan R2 sebesar 0.96 masuk dalam kategori sangat baik.
Tahap simulasi perubahan tataguna lahan pada penelitian ini menggunakan data tataguna lahan 2004, 2009, 2014 dan 2017. Analisis perbandingan tataguna lahan terhadap debit banjir hanya dilakukan terhadap perubahan tataguna lahan hutan. Hal ini dilakukan karena nilai perubahan tataguna lahan hutan konsisten mengalami penurunan dibandingkan tataguna lahan lainnya. Perubahan tataguna lahan hutan yang terjadi sebesar 3.58% dan nilai debit naik sebesar 2% dari debit awal. Berdasarkan hasil pemodelan ini, perubahan tataguna lahan berpengaruh signifikan terhadap nilai debit hasil model.
Collections
- UT-Faculty of Engineering [4096]