Analisis Pembiayaan pada Program Kesehatan Ibu dan Anak Melalui Metode Health Account di Kabupaten Jember
Abstract
Program Studi S1 Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Jember.
Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) merupakan salah satu permasalahan kesehatan yang belum tuntas di Indonesia. Ibu dan anak harus menjadi prioritas dalam penyelenggaraan kesehatan, hal ini disebabkan ibu dan anak terkategori sebagai kelompok rentan. Penurunan AKI dan AKB merupakan prioritas masalah dalam pembangunan kesehatan nasional yang dapat diselesaikan dengan memperkuat Sistem Kesehatan Nasionl (SKN). Penguatan SKN salah satunya dilakukan dengan penguatan subsistem pembiayaan kesehatan. Sementara pembiayaan kesehatan masih sering memiliki permasalahan seperti anggaran yang relatif kecil serta penggunaan dan pengalokasian belum dilakukan secara efektif dan efisien. Berdasarkan Dokumen Pelaksanaan Perubahan Anggaran (DPPA) Dinkes Kabupaten Jember Tahun 2017 untuk anggaran belanja langsung pada program KIA tahun 2017 mencapai Rp 2.120.406.500,00. Anggaran tersebut mengalami peningkatan 54,11% dari tahun 2016. Penambahan anggaran tersebut belum berjalan secara efektif dan efisien, dibuktikan dengan rendahnya pencapaian target program KIA tahun 2017 yaitu 49 kasus kematian ibu dan 233 kematian bayi. Proses identifikasi anggaran pada program KIA dapat dilakukan dengan Health Account. Pendekatan ini akan menelusuri sumber serta aliran dana sebuah sistem kesehatan. Untuk mengetahui keadaan pembiayaan kesehatan pada program KIA secara menyeluruh, maka perlu dilakukan analisis pembiayaan kesehatan pada program Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) melalui metode Health Account (HA) di Kabupaten Jember.
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif. Unit analisis pada penelitian ini adalah Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan, Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana, serta LSM GAIN. Variabel dalam penelitian ini adalah sembilan dimensi dari Health Account, yaitu sumber biaya, pengelola anggaran, penyelenggara pelayanan, fungsi kesehatan, jenis program, jenis kegiatan, mata anggaran, jenjang kegiatan, dan penerima manfaat. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu wawancara dan studi dokumen. Analisis yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis univariat dan analisis bivariat.
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan sebagian besar anggaran program KIA di Kabupaten Jember berasal dari APBD (95,72%) yaitu Dana Alokasi Umum (DAU) dan Dana Alokasi Khusus (DAK). Dana tersebut banyak dikelola oleh Dinas Kesehatan (88,39%) sekaligus menjadi penyelenggara pelayanan terbesar (77,21%). Perencanaan dan pengadaan merupakan program yang memiliki alokasi anggaran terbesar (61,14%). Pembiayaan banyak dialokasikan untuk kegiatan tidak langsung (76,02%) dengan belanja terbesar untuk belanja investasi (55,37%) yang sebagian besar digunakan untuk belanja pengadaan kendaraan ambulan. Akibatnya kinerja dari program KIA belum berjalan secara optimal. Anggaran banyak dialokasikan untuk kegiatan pada tingkat desa (61,02%), yang sebagian besar kegiatannya digunakan untuk kegiatan pengadaan. Sementara sebagian besar penerima manfaatnya adalah kelompok umur yang belum dipilah, dalam artian bayi, balita, dan usia produktif menerima manfaat suatu kegiatan secara bersamaan.
Collections
- UT-Faculty of Public Health [2227]