Kebijakan Stock Split: Kajian Dampak terhadap Likuiditas Saham pada Indeks LQ45 Periode 2016-2018
Abstract
Stock split merupakan upaya meningkatkan jumlah lembar saham yang
beredar dengan cara pengurangan nilai nominal. Jumlah saham yang beredar
yang dipecah menjadi lebih banyak akan menggunakan nilai yang lebih rendah
secara proporsional. Terdapat dua teori yang melatarbelakangi tindakan stock
split yang dilakukan perusahaan yakni trading range theory dan signaling
theory. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh stock split terhadap
likuiditas saham sekaligus pembuktian mengenai teori trading range. Likuiditas
saham diproksikan melalui trading volume activity (TVA). Periode penelitian
yang digunakan dari tahun 2016 sampai dengan tahun 2018.
Jenis penelitian ini adalah event study dan eksploratory research.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan Indeks LQ45 yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Teknik pemilihan sampel dengan purposive
sampling dan diperoleh 5 perusahaan yang melakukan stock split dari populasi
64 perusahaan LQ45 selama periode tahun 2016-2018. Alat uji analisis non
parametrik yang digunakan untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini adalah
uji Wilcoxon Paired Sample.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengumuman stock split tidak
berpengaruh terhadap trading volume activity (TVA), hal ini dibuktikan dengan
hasil uji Wilcoxon Paired Sample dengan hasil p-value lebih besar dari tingkat
signifikansi (α) yakni sebesar 0,345 dengan menggunakan taraf signifikansi
sebesar 10%.