Pengaruh Variasi Basic Sediment and Water terhadap Laju Korosi Pipa Baja x52 Dan x65 dengan Media Crude Oil.
Abstract
Korosi merupakan penurunaan kualitas yang disebabkan oleh reaksi kimia bahan logam dengan unsur unsur lain yang terdapat di alam, hal ini diakibatkan karena adanya kontak langsung antara logam pipa carbon steel dengan suatu zat penyebab terjadinya korosi, pada penelitian ini lingkungan yang digunakan adalah minyak bumi yang berasal dari pengeboran lepas pantai P.T. Pertamina Hulu Energi ONWJ, mengingat pada lingkungan laut banyak mengandung klorida yang bersifat korosif dan juga ditambah dengan kandungan Basic Sediment and Water (BS&W) yang berisi endapan, air dan pengotor dari minyak mentah yang bersifat asam sehingga memicu terjadinya korosi internal pada pipa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui laju korosi yang terjadi pada jaringan pipa yang digunakan untuk distribusi minyak mentah dari hulu ke hilir di P.T. Pertamina Hulu Energi ONWJ (Offshore North West Java).
Dalam penelitian ini media yang digunakan adalah crude oil yang diperoleh dari P.T. Pertamina Hulu Energi ONWJ (Offshore North West Java) dan berasal dari dua sumur minyak berbeda bernama KLA dan KLB, masing masing minyak memiliki kandungan Basic Sediment and Water (BS&W ) yang berbeda, pada sumur minyak KLA memiliki kandungan BS&W 69,5% sedangkan pada sumur KLB 12 %. Pengujian pada penelitian ini menggunakan metode weight loss dengan dua jenis spesimen yaitu pipa baja API 5L X52 dan X65 untuk didapatkan laju korosi yang terjadi pada suatu material selama satu tahun kemudian dilakukan pengamatan makro secara visual dan uji mikro yang bertujuan untuk mengetahui fenomena terjadinya korosi beserta jenis korosi yang menyerang pada pipa. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini pada media minyak dari sumur KLA dengan kandungan BS&W 69,5 % laju korosi yang terjadi pipa baja X52 sebesar 1.10 x 10-2 mmpy dan pada pipa baja X65 sebesar 0,91 x 10-2 mmpy, sedangkan pada media sumur minyak KLB dengan kandungan BS&W 12% laju korosi yang terjadi pada pipa jenis X52 sebesar 0,81 x 10-2 mmpy dan pipa X65 sebesar 0,78 x 10-2 mmpy, dari hasil yang diperoleh dilihat bahwa ketahanan korosi pipa baja X65 lebih baik dari X52 dikarenakan pipa X65 memiliki kandungan unsur Cr yang lebih tinggi sebagai penahan korosi.
Pada pengujian makro dengan penglihatan secara langsung terdapat perubahan warna pipa baja yang awalnya mengkilap menjadi hitam kecoklatan dan terdapat butir halus yang merupakan produk korosi setelah dilakukan perendaman dengan media minyak. Hasil pengujian mikro menunjukkan bahwa korosi yang menyerang adalah jenis korosi merata hal tersebut terbukti dari hasil foto mikroskopik dengan perbesaran 200x yang menunjukkan serangan korosi tersebar merata pada seluruh permukaan baik pada pipa jenis X52 maupun X65 dengan intensitas kerusakan yang sama.
Collections
- UT-Faculty of Engineering [4096]