Show simple item record

dc.contributor.advisorHARTANTI, Ragil Ismi
dc.contributor.authorPUTRI, Sherly Yulifinda
dc.date.accessioned2020-04-20T03:04:11Z
dc.date.available2020-04-20T03:04:11Z
dc.date.issued2019
dc.identifier.nimNIM152110101015
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/98288
dc.description.abstractSalah satu peran manusia dalam suatu proses produksi yaitu memindahkan dan mengangkut material secara manual. Pekerjaan berupa kegiatan pengangkutan material diidentifikasi berisiko besar sebagai salah satu penyebab penyakit Musculoskeletal Disorders (MSDs). Salah satu pekerjaan yang menggunakan penanganan material secara manual adalah pekerjaan angkat angkut. Terdapat berbagai jenis pekerjaan angkat-angkut di Indonesia, salah satunya adalah operator pengisian tabung gas LPG. Pekerja pada SPBE merupakan salah satu bagian dari masyarakat pekerja yang perlu mendapat perhatian karena proses kerja yang mereka lakukan banyak mengandung risiko terhadap kesehatan. Pekerjaan pengangkutan gas LPG pada SPBE tersebut masih didominasi oleh aktivitas kerja yang berulang, bahkan sering pula dengan durasi waktu yang lama sehingga kedua hal tersebut berpotensi menimbulkan penyakit MSDs. Setelah studi pendahuluan yang dilakukan pada salah satu SPBE dikabupaten Jember diketahui bahwa 10 pekerja yang saat itu berada di tempat dan bersedia menjadi narasumber terdapat 9 pekerja pernah mengalami keluhan MSDs pada bagian otot skeletal seperti linu-linu dan kram. Kelainan MSDs adalah kelompok kelainan yang mempengaruhi tulang, sendi, otot dan jaringan tubuh yang menghubungkan satu sama lain. Faktor risiko terjadinya MSDs antara lain faktor individu, faktor pekerjaan dan faktor lingkungan. Keluhan MSDs apabila tidak segera dilakukan penanganan dengan baik maka akan mengakibatkan gangguan konsentrasi dalam bekerja, kelelahan dan pada akhirnya akan menurunkan produktivitas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor risiko keluhan Musculoskeletal Disorders (MSDs) pada operator pengisian tabung gas LPG di SPBE Kabupaten Jember. Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian dilakukan pada operator pengisian tabung gas LPG di SPBE Kabupaten Jember dengan jumlah sampel sebesar 67 pekerja. Pengambilan data dilakukan dengan teknik wawancara, dokumentasi, observasi dan pengukuran. Pengukuran postur kerja pada penelitian ini menggunakan penilaian tingkat risiko ergonomi dengan metode REBA (Rapid Entire Body Assessment) pada operator pengisian tabung gas LPG untuk menetukan risiko ergonomi. Pengumpulan data mengenai tingkat keluhan musculoskeletal, peneliti menggunakan lembar kuesioner Nordic Body Map (NBM) untuk mengetahui bagian- bagian tubuh pekerja yang mengalami keluhan musculoskeletal akibat kerja. Berdasarkan penelitian yang dilakukan sebagian besar responden berumur antara 25-34 tahun sebesar (65,7%), paling banyak responden memiliki kebiasaan merokok ringan sebesar (47,8%), sebagian besar responden memiliki kebiasaan olahraga yang kurang sebesar (74,6%), sebagian besar responden memiliki indeks massa tubuh normal sebesar (61,2%), paling banyak responden memiliki masa kerja pendek sebesar (47,8%) dan memiliki postur kerja dengan tingkat risiko sedang sesbesar (37,3%). Mayoritas responden mengalami keluhan musculoskeletal disorders dalam kategori ringan 89,6%. Analisisi bivariat menggunakan uji Spearman menunjukkan bahwa faktor individu berupa umur memiliki hubungan dengan keluhan musculoskeletal disorders. Sedangkan faktor individu yang lain seperti kebiasaan merokok, kebiasaan olahraga, indeks massa tubuh dan masa kerja tidak menunjukkan adanya hubungan dengan keluhan musculoskeletal disorders. Faktor pekerjaan yaitu postur kerja menunjukkan adanya hubungan dengan keluhan musculoskeletal disorders. Saran yang diberikan berdasarkan hasil penelitian yang perlu dipertimbangkan oleh perusahaan/tempat kerja yaitu memberikan edukasi dan pelatihan bagi para pekerja mengenai prinsip ergonomi di tempat kerja dan prosedur kerja yang sesuai dengan prinsip ergonomi, melakukan perbaikan postur kerja, mengadakan kegiatan olahraga rutin sebelum melakukan aktivitas pekerjaan, membuat standard operating procedure (SOP) mengenai pelaksanaan peregangan otot di sela-sela pekerjaan.en_US
dc.language.isoInden_US
dc.publisherFAKULTAS KESEHATAN MASYARAKATen_US
dc.subjectMusculoskeletal Disordersen_US
dc.subjectKesehatan pekerjaen_US
dc.subjectKeselamatan dan kesehatan kerjaen_US
dc.subjectPostur Kerjaen_US
dc.titleFaktor Risiko Keluhan Musculoskeleltal Disorders (MSDs) pada Operator Pengisian Tabung Gas LPG di SPBE Kabupaten Jemberen_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.prodiKESEHATAN MASYARAKAT
dc.identifier.kodeprodi2110101


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record