Pemilihan Bahasa dalam Masyarakat Using di Dusun Karangpakel, Desa Badean, Kecamatan Bangsalsari, Kabupaten Jember
Abstract
Penelitian ini dilakukan di Desa Badean khususnya di Dusun Karangpakel
karena pada dusun tersebut terdapat masyarakat yang menggunakan bahasa Using.
Masyarakat Desa Badean pada umumnya mampu menggunakan dua bahasa atau
lebih (multilingual) yaitu bahasa Using, bahasa Jawa dengan tingkat tutur krama
dan ngoko, bahasa Madura dan bahasa Indonesia. Penelitian ini dilakukan pada
empat ranah: ranah rumah tangga, ranah ketetanggaan, ranah pemerintahan dan
ranah transaksi. Permasalahan yang terjadi dalam penelitian ini meliputi (1)
Bagaimana wujud pemilihan bahasa dalam masyarakat Using di Dusun
Karangpakel, Desa Badean, Kecamatan Bangsalsari, Kabupaten Jember? (2) Apa
saja faktor penentu pemilihan bahasa Using di Dusun Karangpakel, Desa Badean,
Kecamatan Bangsalsari, Kabupaten Jember?
Peneliti menggunakan metode penelitian dari Sugiyono (2014:13) yang
mengemukakan bahwa penelitian kualitatif dilakukan pada objek yang alamiah.
Empat tahapan tersebut adalah Obsevasi, wawancara, kuesioner dan analisis data.
(1) Observasi (pengamatan), Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan sebelum
penelitian, dirumuskan kriteria informan berdasarkan status sosialnya yang
diperkirakan dapat mempengaruhi pemilihan bahasa yang ada pada masyarakat
tersebut untuk memenuhi data penelitian yang dibutuhkan (2) Wawancara
digunakan sebagai data pendukung dan untuk lebih meyakinkan pembaca pada
penelitian ini (3) Kuesioner, dua tahapan yang dilakukan pada kuesioner yakni
identifikasi data dan klasifikasi data (4) Analisis data dilakukan melalu tiga
tahapan: reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil catatancatatan lapangan mulai dari kegiatan pengumpulan data dan penyajian data
proposal ditinjau kembali untuk diuji validiatasnya. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan wujud pemilihan bahasa dalam
masyarakat Using yakni sebagai berikut (a) ranah rumah tangga yang memiliki
jumlah nilai bahasa Using 224; (b) ranah ketetanggaan yang memiliki jumlah nilai
bahasa Using 221; (c) ranah pemerintahan yang memiliki jumlah nilai bahasa
Using dengan jumlah 63, (d) ranah transaksi yang memiliki jumlah nilai bahasa
Using 33.
Faktor penentu pemilihan bahasa dalam masyarakat Using (a) Pada ranah
rumah tangga ini yang menjadi faktor penentu pemilihan bahasa dalam
masyarakat Using yakni faktor budaya dan kebiasaan dari masyarakat dengan
memperoleh nilai sejumlah 224 setara dengan 25% dari jumlah keseluruhan
bahasa 884 (b) pada ranah ketetanggaan yang menjadi faktor penentu pemilihan
bahasa dalam masyarakat Using yakni faktor kebiasaan dengan perolehan nilai
221 setara dengan 26 % dari 860 jumlah keseluruhan nilai bahasa pada ranah
tersebut (c) pada ranah pemerintahan yang menjadi faktor penentu pemilihan
bahasa dalam masyarakat Using yakni karena faktor keakraban dengan perolehan
nilai 63 setara dengan 7% dari jumlah keseluruhan nilai bahasa 423 pada ranah
ini (d) Faktor penentu pemilihan bahasa dalam masyarakat Using pada ranah
transaksi yakni faktor keharusan dengan perolehan nilai 33 setara dengan 9% dari
jumlah keseluruhan nilai bahasa 360.