IMPLEMENTASI PROGRAM PELATIHAN VOKASIONAL BAGI DIFABEL (Studi Kasus pada Program Vokasional Reparasi Telepon Seluler di Persatuan Penyandang Cacat (Perpenca), Kabupaten Jember)
Abstract
Persoalan difabel dapat ditemui di tiap negara, baik negara maju, negara
berkembang maupun negara miskin, selalu ada individu yang memiliki keterbatasanketerbatasan
tertentu begitu pula di Indonesia.Sampai saat ini jutaan difabel di
Indonesia masih bergelut dengan berbagai perlakukan diskriminatif. Sebagian besar
dari mereka masih belum memiliki keterampilan yang mendukung untuk memperoleh
pekerjaan. Sekalipun mereka memiliki pekerjaan, pekerjaan mereka hanya berkutik
pada ranah informal seperti tukang pijat, pertukangan, petani, buruh dan jasa.Difabel
mengalami kesulitan dalam kehidupan dan penghidupannya.Sehingga mereka tidak
bisa hidup mandiri dan menjadi beban keluarga. Akibatnya kondisi kesejahteraan
mereka masih jauh dari harapan.
Dunia ketenagakerjaan saat ini yang selalu dinamis sangat menuntut kualitas
sumber daya manusia. Bukan hanya dari segi kemampuan intelektual yang prima,
melainkan juga penguasaan keterampilan yang berorientasi pada semangat serta etos
kerja yang tinggi untuk itu isu peningkatan kualitas calon tenaga kerjapun mulai
digalakkan.perangovernment di tuntut dalam usaha meningkatkan kesejahteraan
difabel. Beban dan tanggung jawab itu tidak akan sanggup dipikul jika hanya
dilakukan oleh pemerintah saja. Perlu adanya kontribusi dari pihak-pihak lain yang
memiliki tujuan dan misi yang sama yaitu untuk mensejahterahkan rakyat oleh karena
itu muncul organosasi-organisasi non government. Penyandang Cacat (PERPENCA)
sebagai suatu organisasi independen yang memiliki fokus pada pemberdayaan difabel
di Kabupaten Jember khususnya di bidang ketenagakerjaan.
Sebagai upaya penyelenggaraan kesejahteraan sosial difabel khususnya di
bidang ketenagakerjaan maka PERPENCA bekerja sama dengan Dinas Sosial
Kabupaten Jember bersama-sama melaksanakan program pelatihan vokasional bagi
kelompok difabel. Program ini tidak lain bertujuan untuk meningkatkan kualitas
sumber daya manusia (difabel) agar memiliki modal sosial untuk memperoleh
pekerjaan yang jauh lebih layak untuk mempertahankan hidup agar tidak bergantung
dan membebani orang lain.
Tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan dan menganalisis Penelitian
ini akan mendeskripsikan implementai dari Program Pelatihan vokasional reparasi
telepon seluler yang dilaksanakan oleh PERPENCA. Metode penelitian ini adalah
metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif.Dan jenis penelitiannya adalah
deskriptif. Penentuan informan dalam penelitian ini menggunakan metode purposive
sampling dan menemukan 9 orang informan, yaitu 3 sebagai informan pokok, 6
sebagai informan tambahan. Pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini
meliputi wawancara mendalam (indept interview) semi terstruktur, observasi
partisipan pasif, dan dokumentasi. Dalam menguji keabsahan data, penelitian ini
menggunakan teknik trianggulasi. Lokasi penelitian di Persatuan Penyandang Cacat
Jl. Imam Bonjol 164, Kecamatan Kaliwates, Kabupaten Jember.Penelitian ini
dilakukan mulai tanggal 13 September sampai 13 November 2011.Penulis
menganalisis tahapan-tahapan dalam pelaksanaan Program vokasional reparasi
telepon seluler mencangkup tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, dan tahap tindak
lanjut berpedoman pada Kerangka Acuan Kegiatan Program Pelatihan vokasional
reparasi telepon seluler.Hasil penelitian menunjukkan bahwa, Pertama, Tahap
Perencanaan Pada Perpenca melakukan analisis permasalahan dan kebutuhan yang
diperlukan berdasarkan skala prioritas lalu dirumuskan pada perencanaan tertulis
berbentuk proposal yang kemudian diajukan pada penyedia dana (pemerintah),
Kedua, Tahap Pelaksanaan dimana Perpenca berperan sebagai implementor, monitor,
dan evaluator. Ketiga, Paska Program Pelatihan Vokasional Reparasi Telepon
SelulerPERPENCA melakukan tahap tindak .hasil tindak lanjut akan dijadikan bahan
evaluasi dalam perencanaan pelatihan berkelanjutan. Adapun fakor
pendukung/pendorong keberhasilan program tersebut antara lain adalah penerapan
model pendekatan implementasi buttom-up, strategi penyeleksian calon peserta,
kualitas pelayanan pihak penyelenggara, dan kualitas pelatih reparasi telepon seluler.
Adapun kendala serta upaya yang dilakukan Perpenca dalam mengatasi kendala data,
kendala koordinasi dan kendala dana yaitu melalui peningkatan sistem administrasi
dan manajerial organisasi.