Pengaruh Stres Hospitalisasi pada Anak Usia 3-6 Tahun dengan Permainan Peralatan Medis dan Puzzle di Ruang Anak Rumah Sakit Umum Kaliwates
Abstract
Stres hospitalisasi merupakan pengalaman tidak menyenangkan sehingga
anak yang harus berusaha beradaptasi dengan lingkungan rumah sakit. Stres
hospitalisasi disebabkan perpisahan dengan keluarga maupun teman sebaya,
adanya perubahan terhadap status kesehatan dengan lingkungan, keterbatasan
mekanisme koping anak mengatasi masalah. Reaksi stres hospitalisasi merubah
anak bersikap agresif, marah, berontak, sering bertanya, tidak mau makan, tidak
kooperatif. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh terapi permainan
peralatan medis dan puzzle terhadap stres hospitalisasi anak usia 3-6 tahun di
RSU Kaliwates yang merupakan salah satu RS agricultural di Jawa Timur.
Penatalaksanaan stres hospitalisasi dapat diatasi dengan APE (Alat
Permainan Edukatif) sebagai sarana mengembangkan daya berpikir, aspek bahasa,
motorik, dan keterampilan. Model asuhan keperawatan anak untuk menekankan
stres hospitalisasi menggunakan modifikasi teori adaptasi S.C. Roy. Jenis
penelitian ini menggunakan desain pra-eksperimental dengan rancangan one
group pre and posttest design without control. Peneliti menggunakan metode
pengambilan sampel simple random sampling dengan cara mengocok nama-nama
responden yang telah memenuhi kriteria pengukuran kuesioner skrining untuk
menentukan 20 sampel. Kuesioner Behavioral Checklist pada penelitian bertujuan
untuk mengukur tingkat stres hospitalisasi.
Analisa univariat untuk mengetahui frekuensi, persentase pada setiap sub
variabel dan analisa bivariat untuk mengetahui adanya perbedaan hasil
menggunakan shapiro wilk, dan uji statistik parametrik paired sample t-test.
Berdasarkan penelitian 20 responden mendapatkan hasil pretest terbanyak stres
hospitalisasi sedang sebesar 70,0%, menjadi posttest terbanyak stres hospitalisasi
rendah sebesar 75,0% didominasi laki-laki sebesar 55,0% usia 3 tahun.
Mengalami hospitalisasi 2-3 hari (55,0%), dan tidak pernah dihospitalisasi 55,0%.
Rerata pretest diberikan terapi permainan sebesar 41,10 menjadi 46,95. Tanda
negatif pada kolom difference -5,7 menunjukkan nilai selisih penurunan.
Pada uji paired sample t-test menunjukkan ada perbedaan antara tingkat
stres hospitalisasi anak usia 3-6 tahun pretest dan posttest (ρ value = 0,000)
karena nilai p <0,05 sehingga kombinasi terapi permainan peralatan medis dan
puzzle memiliki pengaruh terhadap tingkat stres hospitalisasi. Kesimpulan
penelitian ini adalah setelah diberikan terapi permainan tingkat stres hospitalisasi
anak banyak mengalami penurunan atau dominan rendah. Hasil penelitian ini
dapat digunakan sebagai acuan untuk peneliti selanjutnya, seperti
mengkombinasikan permainan operation IBD dan materi kerajinan serupa yang
dapat dikreasikan anak.
Collections
- UT-Faculty of Nursing [1548]