Ibu Sebagai Orang Tua Tunggal Dalam Menjalankan Fungsi Keluarga (Studiikasus Ibu Sebagai Orang Tua Tunggal DI Desa Pesanggaran Kabupaten Banyuwangi
Abstract
Setiap keluarga selalu mengharapkan keutuhan dan keharmonisan dalam
keluarganya, akan tetapi tidak jarang dalam suatu keluarga mengalami kegagalan
dalam membina rumah tangga dan berujung pada perceraian ataupun salah satu
pasangan mereka meninggal dunia, sehingga menyebabkan suatu keluarga
tersebut hanya terdapat satu orang tua ayah atau ibu yang biasa disebut dengan
istilah orang tua tunggal. Keluarga dengan orang tua tunggal khususnya ibu harus
mengambil peran seorang suami sebagai pencari nafkah, sehingga menyebabkan
beban tugas seorang ibu bertambah. Kesibukan seorang ibu dalam mencari nafkah
menyebabkan kurangnya waktu untuk memberikan pendidikan dan kasih sayang
kepada anak, pada dasarnya hal tersebut akan berdampak pada beberapa aspek
dikehidupan anak seperti aspek dibidang prestasi akademik dan psikologi.
Kedua aspek tersebut dapat disebabkan karena kekurangan dari segi
finasial yang tidak jarang menyebabkan ibu sebagai orang tua tunggal kesulitan
dalam mencukupi kebutuhan pendidikan anak, sehingga berdampak pada
menurunnya semangat anak untuk belajar dan meraih prestasi. Selain itu, dari
aspek psikologi anak dengan orang tua tunggal biasanya memiliki rasa kurang
percaya diri, mudah emosi, serta memiliki kepribadian yang kurang baik. Hal
tersebut berbeda dengan anak dari ibu sebagai orang tua tunggal di Desa
Pesanggaran Kabupaten Banyuwangi, dimana ibu sebagai orang tua tunggal
dengan keterbatasan ekonomi mampu menyekolahkan anaknya, bahkan anak dari
ibu sebagai orang tua tunggal mampu meraih prestasi dibidang akademik dan nonakademik. Anak dari ibu sebagai orang tua tunggal tersebut juga tergolong anak
yang memiliki kepribadian yang baik dan taat mengikuti kegiatan keagamaan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan bagaimana
peran seorang ibu sebagai orang tua tunggal dalam menjalankan fungsi keluarga
(Studi kasus ibu sebagai orang tua tunggal di Desa Pesanggaran, Kabupaten Banyuwangi). Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan
kualitatif. Penentuan lokasi penelitian ditentukan sesuai dengan fenomena yang
terjadi yaitu di Desa Pesanggaran Kabupaten Banyuwangi, yang mana dijumpai
banyaknya ibu sebagai orang tua tunggal yang berjuang mencari nafkah dan
mengurus anak, sedangkan untuk menentukan informan penelitian menggunakan
metode snowball yaitu peneliti akan melakukan wawancara kepada beberapa ibu
sebagai orang tua tunggal yang dapat melengkapi data yang dibutuhkan. Metode
pengumpulan data yang digunakan terdiri dari metode wawancara, observasi,
dokumeni. Metode analisis data yang digunakan peneliti yaitu reduksi data,
penyajian data dan pemaparan kesimpulan.
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa, ibu
sebagai orang tua di Desa Pesanggaran Banyuwangi dalam menjalankan fungsi
ekonomi setelah berpisah dengan suaminya harus bekerja, karena sebelumnya
hanya sebagai ibu rumah tangga dan dalam memenuhi kebutuhan keluarga
bergantung pada pendapatan suami. Adapula beberapa ibu sebagai orang tua
tunggal yang sebelum berpisah telah memiliki pekerjaan, dan tetap menjalankan
pekerjaan tersebut sampai sekarang. Adapun pekerjaan yang dijalankan oleh ibu
sebagai orang tua tunggal sebagai upaya dalam memenuhi kebutuhan keluarga,
yaitu pembantu rumah tangga, buruh tani, petani, dan berdagang membuka
warung kelontong. Pendapatan yang diperoleh ibu sebagai orang tua tunggal dari
pekerjaannya tersebut kurang lebih sekitar Rp.1.000.000,00 bahkan di bawah
Rp.1.000.000,00.
Selain menjalankan fungsi ekonomi, ibu sebagai orang tua tunggal juga
menjalankan fungsi afeksi dengan membagi waktu untuk berkumpul dengan
anaknya. Bentuk kasih sayang yang diberikan dapat berupa perhatian menemani
dan memotivasi anaknya belajar, memberikan waktu berkumpul dengan anaknya
untuk makan bersama, sehingga mempererat hubungan antara anak dan ibu.
Selain itu, ibu sebagai orang tua tunggal juga menjalankan fungsi sosialisasi agar
anaknya dapat memahami nilai dan norma yang berlaku di masyarakat, dan
mengajarkan bersosialisasi dengan masyarakat, seperti tegur sapa, sopan santun
dan berperilaku baik di masyarakat..