Show simple item record

dc.contributor.advisorSANTOSO, Kiswara Agung
dc.contributor.advisorRISKI, Abduh
dc.contributor.authorNILASARI, Laylatul Febriana
dc.date.accessioned2020-04-16T02:56:39Z
dc.date.available2020-04-16T02:56:39Z
dc.date.issued2020
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/98166
dc.description.abstractMasalah Knapsack merupakan suatu permasalahan yang berhubungan dengan penyimpanan objek ke dalam media penyimpanan yang terbatas. Salah satu jenis permasalahan knapsack yaitu Bounded Knapsack yang merupakan permasalahan dimana objek yang dimasukkan ke dalam media penyimpanan dimensinya bisa dimasukkan sebagian atau seluruhnya namun jumlah objeknya terbatas (ketersediaan barang). Terdapat variasi dari permasalahan knapsack salah satunya yaitu Multidimensional atau Multiple Constraints Knapsack Problem merupakan permasalahan yang memiliki kendala lebih dari 1 untuk dapat memaksimalkan keuntungkan yang diperoleh. Penelitian ini menyelesaikan tentang Penerapan Dragonfly Optimization Algorithm (DOA) pada Permasalahan Multiple Constraints Bounded Knapsack. Data yang digunakan data primer berupa data penjulan dari rumah produksi kerajinan Bambu Hitam di Desa Pujerbaru, Kecamatan Maesan, Kabupaten Bondowoso. Kerajinan Bambu Hitam memproduksi berbagai macam jenis kerajinan yang berasal dari bambu hitam yang kemudian dibentuk dan diukir sesuai yang di inginkan. Data yang diambil berupa nama barang/benda, volume barang/benda, berat barang/benda, jumlah barang/benda, biaya produksi, harga jual dan keuntungan. Terdapat sepuluh parameter dari DOA, yaitu parameter populasi (Npop), maksimal iterasi (Maxgen), wmax, wmin, s, a, c, f, e dan Range (R). Parameter tersebut digunakan untuk mengetahui hasil dari DOA yaitu berupa solusi optimal yang didapatkan dari beberapa percobaan. Hasil yang didapatkan dari DOA nantinya akan dibandingkan dengan hasil dari metode Simplex. Berdasarkan keseluruhan hasil uji parameter, dapat diketahui bahwa nilai terbaik dari parameter-parameternya tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil. Jika nilai terbaiknya terlalu besar maka posisi capung akan teracak sehingga tidak jelas posisi dari capung dan jika terlalu kecil nilai terbaiknya maka perubahannya tidak terlihat. Berdasarkan hasil simulasi akhir data dengan persentase deviasi yang menggunakan nilai parameter terbaik dari masing-masing parameter, DOA belum mampu mencapai nilai optimum Simplex, namun presentase deviasinya kecil, artinya hasil DOA mendekati optimal. Profit metode Simplex pada data kerajinan adalah sebesar Rp 12.526.500,-. Profit terkecil yang mampu dihasilkan oleh DOA sebesar Rp 12.030.500,- dengan presentase deviasi sebesar 0,0396%, sedangkan profit terbesar yang didapat yaitu sebesar Rp 12.141.500,- dengan presentase deviasi sebesar 0,0307%. Adapun rata-rata profit dari hasil simulasi akhir data yaitu sebesar Rp 12.095.750,-, rata-rata persentase deviasi sebesar 0,0344%, dan rata-rata iterasi konvergen yaitu 592. Berdasarkan uraian di atas, dapat dikatakan bahwa DOA kurang efektif untuk menyelesaikan permasalahan multiple constraints bounded knapsack, karena dari banyak percobaan tidak ada solusi yang mendekati Simplex. Solusi mendekati optimal yang didapatkan dari data kerajianan memiliki keuntungan sebesar Rp 12.141.500,- dengan total berat 381,75 kg, total volume 8.786.031 cm3, biaya produksi sebesar Rp 19.948.500,- dan waktu komputasi 461,1954 detik.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries151810101011;
dc.subjectDragonfly Optimization Algorithmen_US
dc.subjectDoaen_US
dc.subjectMultiple Constraints Bounded Knapsacken_US
dc.titlePenerapan Dragonfly Optimization Algorithm (Doa) Pada Permasalahan Multiple Constraints Bounded Knapsack (Studi Kasus : Kerajinan Bambu Hitam Desa Pujerbaru Kecamatan Maesan Kabupaten Bondowoso)en_US
dc.typeThesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record