Peranan Sunan Kalijaga Dalam Penyebaran Agama Islam Melalui Seni Budaya Jawa (Wayang Kulit Dan Suluk) Abad 15 – 16 Masehi
Abstract
Latar belakang penelitian ini adalah proses penyebaran agama Islam di
Pulau Jawa yang dilakukan oleh Walisongo. Salah satu anggota Walisongo yang
terkenal akan dakwahnya adalah Sunan Kalijaga. Sunan Kalijaga terkenal karena
model dan media dakwah yang dipakai berbeda dengan model dan media dakwah
anggota Walisongo lainnya. Sunan Kalijaga memakai model dakwah kultural yang
berkaitan erat dengan kebudayaan rakyat setempat. Alasan Sunan Kalijaga
memakai model dakwah kultural sebagai jalan dakwahnya karena beranggapan
bahwa lebih mudah menyebarkan agama Islam dengan cara memadukan dengan
unsur kebudayaan masyarakat setempat yang tidak bertentangan dengan ajaran
Islam. Pelaksanaan dakwah kultural ini diharapkan dapat segera menarik hati
masyarakat setempat yang masih banyak memeluk agama lama yaitu Hindu dan
Buddha. Selain itu diharapkan masyarakat setempat bersedia memeluk agama Islam
dengan senang hati dan tanpa adanya paksaan.
Permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini yaitu: (1) Apa yang
melatarbelakangi Raden Sahid (Sunan Kalijaga) dalam menyebarkan agama Islam
di Pulau Jawa? (2) Bagaimana bentuk usaha yang dilakukan oleh Raden Sahid
(Sunan Kalijaga) dalam menyebarkan agama Islam dengan media wayang kulit dan
suluk?. Sedangkan tujuan yang ingin dicapai oleh penulis adalah: (1) Untuk
menganalisis latar belakang Raden Sahid (Sunan Kalijaga) dalam menyebarkan
agama Islam di Pulau Jawa; (2) Untuk mengkaji bentuk usaha yang dilakukan oleh
Raden Sahid (Sunan Kalijaga) dalam menyebarkan agama Islam dengan media
wayang kulit dan suluk. Adapun manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini
yaitu: (1) bagi peneliti,sebagai sarana latihan dalam melakukan penelitian dan
penulisan karya ilmiah, latihan berfikir dan memecahkan masalah secara kritis dan logis memperdalam pengetahuan tentang peranan Raden Sahid (Sunan Kalijaga)
dalam penyebaran agama Islam melalui seni budaya wayang kulit dan suluk. (2)
bagi Mahasiswa dan calon guru sejarah dapat menambah wawasan mengenai
peranan Raden Sahid (Sunan Kalijaga) dalam penyebaran agama Islam melalui seni
budaya wayang kulit dan suluk; (3) bagi almamater dapat menambah koleksi
perpustakaan mengenai peranan Raden Sahid (Sunan Kalijaga) dalam penyebaran
agama Islam melalui seni budaya wayang kulit dan suluk ; (4) bagi Pembaca dapat
menambah wawasan mengenai peranan Raden Sahid (Sunan Kalijaga) dalam
penyebaran agama Islam melalui seni budaya wayang kulit dan suluk. Penelitian
ini menggunakan metode penelitian sejarah yang terdiri dari beberapa langkah yaitu
heuristik, kritik, interpretasi, dan historiografi. Pendekatan yang digunakan dalam
penelitian ini adalah pendekatan Sosiologi Agama. Penelitian ini juga
menggunakan teori Otoritas atau Legitimasi Kekuasaan dari Max Weber sebagai
dasar dalam pemecahan masalah yang akan dikaji.
Simpulan dari pembahasan dalam penelitian ini antara lain; (1) faktor yang
melatar belakangi Raden Sahid (Sunan Kalijaga) dalam menyebarkan agama Islam
di Pulau Jawa adalah ingin meraih kesejatian hidup dan ingin membebaskan
masyarakat dari kesengsaraan yang diakibatkan oleh pemerintah yang lalai pada
saat itu. (2) Sedangkan tindakan Raden Sahid (Sunan Kalijaga) dalam menyebarkan
agama Islam melalui media wayang kulit dan suluk adalah dengan menjadi
penanggung jawab perubahan segala aspek tentang pertunjukkan wayang sehingga
tidak bertentangan dengan agama Islam. Selain itu pada budaya suluk, Raden Sahid
(Sunan Kalijaga) membuat beberapa suluk yang ditujukan untuk menambah
keimananan dan ketakwaan masyarakat yang telah memeluk Islam. Salah satu suluk
ciptaan Raden Sahid (Sunan Kalijaga) yang paling terkenal adalah Suluk Linglung.