Show simple item record

dc.contributor.advisorRohmawati, Ninna
dc.contributor.advisorSulistiyani
dc.contributor.authorAiman, Dida Tadmar
dc.date.accessioned2020-04-16T02:31:05Z
dc.date.available2020-04-16T02:31:05Z
dc.date.issued2019-11-07
dc.identifier.nim15211010111
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/98148
dc.description.abstractMenurut hasil survei dari Pemantauan Status Gizi (PSG), pada tahun 2015 balita stunting di Jawa Timur sebesar 27%, sedangkan tahun 2016 sebesar 26,1%. Pada tahun 2017 jumlah balita stunting mengalami peningkatan sebesar 26,7% dan tahun 2018 sebesar 32,8%. Menurut Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur, Jember termasuk dalam 11 Kabupaten di Indonesia yang dalam fokus penanganan stunting. Kabupaten lainnya yaitu Pamekasan, Sumenep, Sampang, Bangkalan, Probolinggo, Bondowoso, Malang, Trenggalek, Nganjuk dan Lamongan. Jember merupakan kabupaten yang memiliki prevalensi tertinggi di antara 11 kabupaten lainnya yaitu 39,2%. Kecamatan dengan angka stunting yang paling tinggi di Kabupaten Jember tahun 2018 adalah Kecamatan Sumberjambe. Pada tahun 2016, prevalensi stunting di Kecamatan Sumberjambe sebesar 38,38%, pada tahun 2017 sebesar 38,14% dan pada tahun 2018 sebesar 32,32%. Prevalensi stunting di Kecamatan Sumberjambe masih diatas 30% sejak tahun 2016, 2017 hingga 2018. Angka tersebut masih di atas batas angka kejadian stunting suatu negara, provinsi dan kabupaten yang telah ditetapkan oleh WHO yaitu 20% (Kementerian Kesehatan RI, 2018). Salah satu desa dengan angka stunting paling tinggi di Kecamatan Sumberjambe yaitu Desa Jambearum dengan jumlah balita stunting berumur 12-59 bulan sebanyak 211 balita. Penelitian ini bertujuan untuk mencari determinan kejadian stunting pada balita berusia 12-59 bulan di Desa Jambearum Kecamatan Sumberjambe. Jenis penelitian ini adalah analitik observasional. Penelitian ini menggunakan desain penelitian cross sectional. Jumlah responden dalam penelitian ini sebanyak 82 ibu yang memiliki balita. Cara pengambilan sampel dengan simple random sampling. Penelitian ini dilakukan di Desa Jambearum, Kecamatan Sumberjambe Kabupaten Jember. Waktu penelitian yaitu sejak bulan September 2018 hingga November 2019. Data yang dikumpulkan meliputi karakteristik keluarga (pengetahuan ibu tentang gizi dan perilaku merokok), karakteristik balita (jenis kelamin dan umur), karakteristik pelayanan kesehatan, asupan makanan (energi, protein, zink, kalsium, zat besi dan fosfor), penyakit infeksi, status BBLR dan genetik. Data tersebut didapat melalui wawancara dengan kuesioner, food recall kepada orang tua dan pengukuran parameter antropometri berupa tinggi badan kepada 82 balita di Desa Jambearum Kecamatan Sumberjambe Kabupaten Jember. Data kejadian stunting pada balita menggunakan indeks parameter TB/U. Analisis data menggunakan uji statistik chi square. Hasil penelitian dari uji univariat menunjukkan bahwa keluarga balita memiliki tingkat pengetahuan gizi ibu kategori rendah sebesar 65,9% dan perilaku ayah merokok sebesar 65,9%. Karakteristik balita meliputi balita berjenis kelamin laki-laki sejumlah 52% dan balita berumur 25-36 bulan sebesar 34,2%. Karakteristik pelayanan kesehatan balita termasuk dalam kategori sedang yaitu sebesar 58,5%. Tingkat asupan makan pada balita meliputi asupan energi adalah defisit berat sebesar 39%, asupan protein defisit berat sebesar 31,7%, asupan zinc dalam kategori kurang sebesar 86,6%, asupan kalsium dalam kategori kurang sebesar 87,8%, asupan zat besi dalam kategori kurang sebesar 86,6%, dan asupan fosfor dalam kategori kurang sebesar 70,7%. Balita dengan riwayat penyakit infeksi 6 bulan terakhir sebesar 73,2% yang tidak mengalami BBLR yaitu sebesar 96,3%. Karakteristik tinggi badan ibu balita adalah tinggi badan ibu ≥150 cm yaitu sebesar 73,2%. Kejadian Stunting pada balita di Desa Jambearum Kecamatan Sumberjambe Kabupaten Jember sebesar 62,2%, terdiri dari 25,6% severely stunting dan 36,6% stunting. Hasil uji bivariat chi square menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara asupan makan (energi, zinc dan kalsium) dengan kejadian stunting pada balita di Desa Jambearum Kecamatan Sumberjambe Kabupaten Jember dan tidak terdapat hubungan yang bermakna antara asupan makan (protein, zat besi dan fosfor), penyakit infeksi, BBLR dan genetik dengan kejadian stunting pada balita di Desa Jambearum Kecamatan Sumberjambe Kabupaten Jember.en_US
dc.language.isoInden_US
dc.publisherFakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Jemberen_US
dc.subjectDeterminan Stuntingen_US
dc.titleDeterminan Stunting Pada Anak Balita DI Desa Jambearum Kecamatan Sumberjambe Kabupaten Jemberen_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.prodiKesehatan Masyarakat
dc.identifier.kodeprodi2110101


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record