dc.description.abstract | Berat badan berlebih (overweight) merupakan salah satu masalah kesehatan
pada masyarakat diberbagai negara. Menurut WHO pada tahun 2016 di dunia
lebih dari 1,9 miliyar orang dewasa usia di atas 18 tahun mengalami kelebihan
berat badan, lebih dari 650 juta orang dewasa mengalami obesitas. Di Indonesia
data Riskesdas tahun 2018 menyebutkan, bahwa pada usia di atas 18 tahun adanya
tren peningkatan proporsi overweight yaitu sebesar 8,6% di tahun 2007, 11,6%
pada tahun 2013 dan 13,6% tahun 2018.
Pekerja kantor merupakan kelompok masyarakat yang memiliki risiko
tinggi terhadap kejadian berat badan berlebih. Hasil medical check Up (MCU)
tahun 2018 di PT. PJB Unit Pembangkitan Paiton ditemukan bahwa kelainan
kesehatan yang dialami pekerja tertinggi yaitu gangguan status gizi (73,9%) atau
sebanyak 173 orang dari 234 pekerja yang melakukan pemeriksaan tinggi badan
dan berat badan. Dari hasil tersebut, kategori obesitas sebesar 53,4% dan kategori
overweight sebesar 16,2%. Tingginya prevalensi masalah gizi pada pekerja di PT.
PJB Unit Pembangkitan Paiton karena sebagian besar waktu kerja dari pekerja
dihabiskan di dalam ruangan, sehingga menurunnya aktivitas fisik dan sedikit
peluang untuk berolahraga.
Penelitian ini menggunakan desain penelitian analitik observasional dengan
menggunakan pendekatan case control. Jumlah responden dalam penelitian ini
sebanyak 64 pekerja yang terbagi dalam 48 pekerja pada kelompok kasus yaitu
dan 16 pekerja pada kelompok kontrol. Penentuan sampel dengan simple random
sampling. Penelitian ini dilakukan di PT. PJB Unit Pembangkitan Paiton pada
bulan September 2019. Data yang dikumpulkan meliputi karakteristik individu
(usia dan jenis kelamin), Shift kerja, faktor perilaku (aktivitas fisik) dengan
menggunakan formulir Physical Activity Level (PAL), faktor asupan gizi dengan
kuisioner Food Recall 2x24 Jam dan faktor beban kerja fisik dengan observasi,
serta pengukuran IMT dan lingkar perut untuk mengetahui kategori status gizi
dari pekerja. Analisis data menggunakan uji statistik chi square dan KruskalWallis.
Hasil penelitian univariat menunjukkan bahwa karakteristik individu yaitu
sebagian responden berada pada rentang usia 26-45 tahun pada kelompok kasus
sebesar 91,7% dan kelompok kontrol sebesar 62,5%. Mayoritas responden pada
penelitian ini berjenis kelamin laki-laki, memiliki aktivitas fisik dengan kategori
ringan, kelompok kasus sebesar 81,3% dan kelompok kontrol sebesar 68,8%,
mayoritas responden memiliki tingkat konsumsi energi, karbohidrat, protein dan
lemak dengan kategori defisit pada kelompok kasus dan kelompok kontrol.
Sebagian besar responden bekerja non-Shift, pada kelompok kasus sebesar 79,2%
dan pada kelompok kontrol sebesar 50%. Mayoritas responden memiliki tingkat
beban kerja fisik dengan kategori ringan yaitu pada kelompok kasus sebesar
81,3% dan pada kelompok kontrol sebesar 68,8%. Hasil analisis bivariat
menunjukkan terdapat hubungan antara usia dan shift kerja dengan kejadian berat
badan berlebih pada pekerja. Tidak terdapat hubungan antara jenis kelamin,
aktivitas fisik, faktor asupan gizi, dan beban kerja fisik dengan kejadian berat
badan berlebih pada pekerja.
Saran yang diberikan pada perusahaan yaitu mengadakan penyuluhan atau
edukasi mengenai cara mencegah dan bahaya terjadinya peningkatan berat badan
berlebih (overweight), melakukan monitoring kantin secara berkala dalam
menyediakan menu-menu makanan yang disesuaikan dengan energi dan zat-zat
gizi lainnya yang dibutuhkan oleh pekerja dan melakukan medical check up
dengan pengukuran IMT dan lingkar perut secara berkala. Saran yang diberikan
pada pekerja yaitu meningkatkan aktivitas fisik dengan berolahraga secara rutin
dan mengatur pola makan sesuai kebutuhan energi tubuh, tidak melewatkan
sarapan dan mengurangi konsumsi gorengan atau makanan yang tinggi lemak.
Saran untuk penelitian selanjutnya yaitu mengembangkan variabel penelitian
seperti pendapatan, pendidikan dan tingkat stres kerja dengan kejadian berat
badan berlebih (overweight), penentuan gizi kerja pada pekerja dilakukan
pengukuran menggunakan lingkar perut, pengukuran aktivitas fisik menggunakan
IPAQ (International Physical Activity Questionnaire) dan pengukuran tingkat
konsumsi menggunakan food recall 2x24jam. | en_US |