Dekonstruksi Tata Busana Dalam Iklan Televisi Teh Gelas Versi “Asli itu Gua”
Abstract
Iklan televisi Teh Gelas Versi “Asli itu Gua” memiliki durasi 45 detik
dengan kualitas HD (high definition) yang diproduksi oleh perusahaan OT
(consumer goods). Cerita dalam iklan berpusat pada tata busana tokoh utama, iklan
televisi Teh Gelas versi “Asli itu Gua” memiliki 7 tokoh utama. Tokoh utama 1
menggunakan tata busana hipster, tokoh utama 2 menggunakan busana semi
formal, tokoh utama 3 menggunakan busana kasual, tokoh utama 4 menggunakan
busana rocker, busana tokoh utama 5 adalah busana feminin, tokoh utama 6
menggunakan busana vintage, dan tokoh utama 7 menggunakan busana maskulin
dengan gaya tomboi.
Iklan televisi Teh Gelas versi “Asli itu Gua” menampakkan keunikankeunikan yang menarik. Terdapat dua hal yang menarik yaitu penamaan dan tata
busana. Produk teh yang dicitrakan oleh iklan televisi bermerek Teh Gelas tetapi
kenyataannya dikemas dalam botol. Tata busana tokoh-tokoh dalam iklan Teh
Gelas versi “Asli itu Gua” berbeda dengan kostum masyarakat pada umumnya.
Perbedaan pakaian terihat dari model, warna, pilihan waktu pemakaian, kesesuaian
dengan wujud kepribadian yang lain, dan kekontrasan dengan selera orang-orang
disekitar.
Penelitian ini akan mengkaji tata busana yang dikenakan oleh tokoh utama
dalam iklan Teh Gelas versi “Asli itu Gua” dengan menggunakan teori mise-enscene dan teori dekonstruksi Derrida. Teori mise-en-scene digunakan untuk
membandingkan realitas tata busana tokoh utama dengan lingkungan. Setelah
ditemukan perbedaan dari latar, kostum dan tata rias, pencahayaan dan pemain serta
pergerakannya, kemudian akan dianalisis menggunakan teori dekonstruksi Derrida
untuk menemukan differeance dan oposisi biner.
Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif dengan menggunakan
metode deskriptif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan
teknik observasi, dokumentasi, wawancara, dan studi pustaka. Teknik analisis data
dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis interaktif yang terdiri atas reduksi
data, sajian data, dan penarikan kesimpulan.
Tokoh utama 1 dalam iklan Teh Gelas versi “Asli itu Gua” memperlihatkan
dekonstruksi busana saat menggunakan busana hipster dan gaya nyentrik yang
identik dengan kesan humoris dan eksentrik. Makna baru pada dekonstruksi tokoh
utama 1 adalah busana hipster dan gaya nyentrik dapat digunakan oleh pekerja
kantoran yang biasanya menggunakan pakaian formal. Tokoh utama 2
memperlihatkan dekonstruksi busana formal jas vest digunakan break dance.
Makna baru pada dekonstruksi tokoh utama 2 adalah setiap orang yang
menggunakan busana jas vest dapat melakukan break dance. Tokoh utama 3
memperlihatkan dekonstruksi laki-laki menggunakan motor vespa dengan busana
kasual yang dianggap tidak maskulin. Makna baru pada dekonstruksi tokoh utama
3 adalah pengendara motor vespa yang menggunakan busana kasual dapat
menujukkan sisi maskulin laki-laki dengan kepercayaan diri, terlihat dari ekspresi
percaya diri tokoh utama 3 yang tersenyum melewati laki-laki menggunakan motor
gede.
Tokoh utama 4 dalam iklan Teh Gelas versi “Asli itu Gua” memperlihatkan
dekonstruksi setting perpustakaan dengan busana rocker yang identik dengan kesan
hingar bingar drum, dan kegaduhan. Makna baru pada dekonstruksi tokoh utama 4
adalah busana rocker dapat digunakan di perpustakaan dengan situasi hening.
Berikutnya tokoh utama 5 memperlihatkan dekonstruksi perempuan yang
menggunakan busana feminin sedang menonton musik rock yang identik dengan
busana berwarna gelap. Makna baru pada dekonstruksi tokoh utama 5 adalah
busana feminin berwarna kuning, make-up natural dengan tata rambut double bun
dapat menyukai jenis musik rock, dan menikmati serta menghayati musik rock
dengan gestur meletakkan tangan di dagu, dan menggelengkan kepala. Selanjutnya
tokoh utama 6 memperlihatkan dekonstruksi perempuan yang menggunakan
busana feminin vintage suka memelihara binatang reptil seperti iguana, biasanya
perempuan dengan busana feminin vintage menyukai binatang peliharaan yang
menggemaskan seperti kucing dan kelinci. Makna baru pada dekonstruksi tokoh
utama 6 adalah perempuan dengan busana feminin dapat memelihara dan menyukai
binatang reptil yang umumnya menjadisimbol sifat liar. Tokoh utama 7 dalam iklan
Teh Gelas versi “Asli itu Gua” memperlihatkan dekonstruksi perempuan yang
menggunakan busana maskulin dengan gaya tomboi. Makna baru pada
dekonstruksi tokoh utama 7 adalah perempuan dengan busana maskulin dapat
menujukkan kenyamanan mengekspresikan dirinya dalam pemilihan busana dan
hobi olah raga skateboard yang umumnya olah raga yang dilakukan oleh laki-laki.
Dekonstruksi menghadirkan celah-celah dari jejak pemaknaan sebelumnya
sehingga mendapatkan pemaknaan yang berbeda, yaitu kebenaran bahwa manusia
tak harus selalu tunduk pada konvensi-konvensi lingkungan. Manusia dapat
menentukan sendiri konvensi-konvensi baru dengan tetap mengutamakan capaian
positif. Benturan situasi, lokasi, dengan wujud tokoh tetap memperlihatkan
kenyamanan, kaitan dengan produk Teh Gelas adalah nyaman terhadap rasa “asli
itu Gua” yang mewakili karakter tokoh. Iklan Teh Gelas versi “Asli itu Gua”
mengajak konsumen berfikir bahwa semua orang dengan pakaian apapun dalam
situasi apapun dapat menikmati Teh Gelas dengan caranya sendiri.