Show simple item record

dc.contributor.advisorPurwandari, Retno
dc.contributor.advisorKurniawan, Dicky Endrian
dc.contributor.authorHafidzoh, Vita Nur
dc.date.accessioned2020-04-15T11:30:21Z
dc.date.available2020-04-15T11:30:21Z
dc.date.issued2019-07-22
dc.identifier.nim152310101115
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/98100
dc.description.abstractKeselamatan pasien merupakan pencegahan pasien dari cidera yang ditimbulkan dari kesalahan pelayanan kesehatan yang dapat menyebabkan masalah kesehatan untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Keselamatan pasien memiliki 6 sasaran salah satunya ketepatan identifikasi pasien. Identifikasi pasien merupakan pendekatan dalam pelayanan kesehatan untuk memperbaiki ketepatan identifikasi pada pasien. Proses identifikasi pasien di rumah sakit meliputi nama lengkap pasien, tanggal lahir dan nomor rekam medis. Identifikasi pasien digunakan di semua pelayanan kesehatan di rumah sakit. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran pelaksanaan identifikasi pasien dalam penerapan keselamatan pasien diruang rawat inap di Rumah Sakit TK III Baladhika Husada dan Rumah Sakit Paru Kabupaten Jember. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain deskriptif dan teknik sampling menggunakan total sampling yang melibatkan 93 perawat pelaksana yang melakukan identifikasi pasien. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner karakteristik perawat, pelaksanaan identifikasi pasien dalam penerapan keselamatan pasien. Analisis data pada penelitian ini menggunakan analisis univariat. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini menggambarkan sebanyak 88,51% perawat pelaksana sudah melaksanakan identifikasi pasien dengan rata-rata pelaksanaan identifikasi pasien sebanyak 53,11, nilai tengah 53,00 dari nilai maksimal 60. Pelaksanaan cara identifikasi pasien yang sudah dilaksanakan mencapai 82,42% dengan rata-rata pelaksanaan 23,08, nilai tengah 23,00 dari nilai maksimal 28. Pelaksanaan waktu identifikasi pasien yang sudah dilaksanakan mencapai 93,84% dengan rata-rata 30,03 nilai tengah 31,00 dari nilai maksimal 32. Kesimpulan yang diperoleh dari hasil penelitian ini yaitu sebagian besar pelaksanaan identifikasi pasien sudah berjalan dengan persentase 88,51% yang mendekati nilai yang diharapkan yaitu 100%. Pelaksanaan identifikasi sudah dilaksanakan, namun masih ada perawat pelaksana yang belum konsisten dalam melaksanakan identifikasi pasien. Rumah sakit dapat mengevaluasi kembali pelaksanaan identifikasi pasien dengan mengikuti pelatihan identifikasi pasien dalam penerapan keselamatan pasien, sosialisasi terkait identifikasi pasien, dan evaluasi yang dilakukan oleh Komisi Keselamatan Pasien Rumah Sakit terkait dengan pelaksanaan identifikasi pasien sesuai dengan kebijakan rumah sakit.en_US
dc.language.isoInden_US
dc.publisherProgram Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Keperawatan, Universitas Jemberen_US
dc.subjectIdentifikasi Pasienen_US
dc.subjectKeselamatan Pasienen_US
dc.subjectRumah Sakit Paripurnaen_US
dc.subjectJemberen_US
dc.titleGambaran Pelaksanaan Identifikasi Pasien Dalam Penerapan Keselamatan Pasien di Rumah Sakit Terakreditasi Paripurna di Kabupaten Jemberen_US
dc.typeThesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record