dc.description.abstract | Indonesia merupakan negara yang memiliki potensi bencana alam yang tinggi. Hal ini disebabkan karena Indonesia terletak pada ring of fire yang berbentuk negara kepulauan. Program Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pada pra bencana diwujudkan dengan peningkatan efektivitas pencegahan dan mitigasi bencana yaitu dengan optimalisasi strategi penyadaran publik untuk mengembangkan partisipasi masyarakat dalam melaksanakan pencegahan dan mitigasi bencana, mengembangkan riset-riset, serta penataan ruang dan lahan. Program penanggulangan bencana dilakukan secara menyeluruh ke berbagai daerah yang diwujudkan dalam program kerja BPBD setempat salah satunya yaitu dengan program sekolah aman bencana.
Metode dan alat peraga yang digunakan dalam promosi kesehatan perlu mendapatkan perhatian secara seksama, agar materi atau bahan isi mudah diterima, dicerna dan diserap oleh sasaran. Video edukasi bencana merupakan salah satu media audio-visual promosi kesehatan yang dapat menunjang peningkatan pengetahuan dan sikap kebencanaan warga sekolah. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efektivitas video edukasi bencana untuk warga sekolah dalam meningkatkan pengetahuan dan sikap kebencanaan pada warga sekolah. Penelitian ini merupakan true experimen menggunakan rancangan pretest-posttest control group design yang dilakukan di SMP 1 Sumbermalang Kabupaten Situbondo. Sekolah ini dipilih karena menjadi sekolah yang memiliki potensi bencana alam yang kompleks. Selain itu, tingkat pengetahuan dan sikap warga di Kecamatan Sumbermalang masih rendah terhadap kebencanaan. Jumlah sampel sebanyak 222 responden yang dibagi menjadi tiga kelompok yaitu kelompok eksperimen A menggunakan video edukasi bencana, kelompok eksperimen B menggunakan penyuluhan dan video edukasi bencana, dan kelompok kontrol yang tidak diberikan perlakuan. Variabel terikatnya adalah pengetahuan dan sikap, sedangkan variabel bebasnya adalah video edukasi bencana dan penyuluhan. Analisis statistik menggunakan Uji Willcoxon Rank Test dengan SPSS 23 (α = 0,05).
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa nilai pengetahuan dan sikap lebih baik saat setelah diberikannya intervensi pada kelompok eksperimen B melalui dan kelompok B sedangkan kelompok kontrol memiliki nilai yang sama karena tidak dilakukan intervensi apapun. Media video edukasi bencana ini efektif jika ditambah dengan adanya penyuluhan, tetapi video edukasi bencana ini juga terbukti efektif daripada kelompok yang tidak diberikan perlakuan sama sekali. Sehingga, video edukasi bencana ini terbukti mampu meningkatkan pengetahuan dan sikap kebencanaan.
Kesimpulan dalam penelitian ini antara lain jenis kelamin responden sebagian besar berjenis kelamin perempuan. Status warga sekolah terdiri dari siswa kelas 7,8,9, guru serta staff dengan total sebanyak 222 responden. Nilai pada variabel pengetahuan dan sikap lebih baik saat setelah diberikan intervensi pada kelompok eksperimen A dan B, sedangkan kelompok kontrol memiliki nilai pengetahuan yang memiliki perubahan signifikan karena tidak dilakukan intervensi apapun. Media video edukasi kebencanaan dan penyuluhan efektif dalam meningkatkan pengetahuan dan sikap pada kelompok eksperimen B, namun video edukasi kebencanaan saja juga efektif pada kelompok eksperimen A daripada kelompok kontrol yang tidak diberikan perlakuan apapun. Sehingga, media video edukasi kebencanaan ini telah mampu meningkatkan pengetahuan dan sikap kebencanaan.
Saran dalam penelitian dapat diberikan bagi Fakultas Kesehatan Masyarakat yaitu dapat menggunakan media video edukasi bencana sebagai salah satu media dalam penyuluhan terkait kebencanaan. Bagi Instansi Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Situbondo dapat menambahkan media promosi kesehatan berupa video edukasi kebencanaan ini dalam pelaksanaan program sekolah aman bencana dan SMP 1 Sumbermalang dapat digunakan dalam membantu pengajar menyampaikan materi kebencanaan dalam memberi edukasi pada siswa. Bagi Peneliti Selanjutnya yaitu perlu adanya penelitian selanjutnya untuk menguji keefektifan media video edukasi kebencanaan menggunakan variabel praktik. Penelitian lanjutan dapat pula dilakukan dengan variabel yang sama yaitu pengetahuan dan sikap dengan mencakup wilayah Kabupaten Situbondo yang lebih luas. | en_US |