dc.description.abstract | Masjid merupakan salah satu bentuk entitas nirlaba karena sebagian besar dana masjid diperoleh dari infaq dan shodaqoh masyrakat. Didalam PSAK 45 menyebutkan ada tiga karakteristik entitas nirlaba yaitu sumberdaya entitas berasal dari sumbangan, tidak bertujuan memperoleh laba, dan tidak adanya kepemilikan atas entitas tersebut seperti entitas bisnis pada umumnya atau dengan kata lain dimiliki oleh publik. Pada masa sekarang masjid sebagai entitas nirlaba juga harus membuat laporan keuangan untuk dipublikasikan kepada donatur yang sesuai standar yang berlaku untuk entitas nirlaba untuk transparansi dana masyarakat yang sudah diterima.
Penyusunan laporan keuangan masjid sangat diperlukan guna meningkatkan kepercayaan jamaah, donatur, dan masyrakat sebagai penyumbang dana. Maka hal tersebut mendorong pengurus masjid untuk membuat laporan keuangan untuk menginformasikan penggunaan dana yang telah digunakan masjid kepada jamaah, donatur dan masyarakat. Mengingat masjid sebagai entitas nirlaba harus menyusun laporan keuangan yang sesuai dengan standar yang berlaku yaitu PSAK 45, namun dalam kesehariannya masjid menerapkan PSAK 109 untuk mengakui penerimaan atas infaq dan shodaqoh. Maka dalam penyusunan laporan keuangan masjid menggunakan PSAK 45 sebagai standar penyusunan laporan keuangan dan PSAK 109 untuk mengakui akun infaq dan shodaqoh.
Masjid Agung Baiturrahman Banyuwangi merupakan sebuah masjid jami di Banyuwangi yang menjadi pusat kegiatan agama Islam di Banyuwangi. Sebagai masjid terbesar di Banyuwangi harus menyusun laporan keuangan berbasis komputer sehingga penyusunan laporan keuangan lebih cepat dan efisien untuk rutin di publikasikan kepada jamaah, donatur, dan masyrakat. Laporan keuangan yang selama ini disusun oleh pihak pengurus masjid masih sangat sederhana berupa kas masuk dan kas keluar dan disusun secara manual menggunakan microsoft excel. Sehingga perlu dilakukan perubahan dalam penyusunan laporan keuangan pada Masjid Agung Baiturrahman Banyuwangi dengan memanfaatkan formula-formula dalam Microsoft excel untuk menyusun laporan keuangan masjid. Hal tersebut perlu dilakukan mengingat semakin banyak dan besarnya jumlah transaksi yang ada pada Masjid Agung Baiturrahman Banyuwangi sehingga penyusunan laporan keuangan berbasis microsoft excel untuk mempercepat dalam penyusunan laporan keuangan dan hasil lebih akurat sehingga kesalahan dalam penyusunan laporan keuangan secara manual bisa diminimalisir.
Berdasarkan latar belakang diatas, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penyusunan laporan keuangan Masjid Agung Baiturrahman Banyuwangi kemudian dibandingkan dengan penyusunan laporan keuangan Masjid Agung Baiturrahman Banyuwangi berbasis komputer menggunakan aplikasi microsoft excel.
Penelitian ini merupakan penelitian berjenis kualitatif deskriptif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang dimaksud untuk memahami tentang apa yang dialami oleh suatu subyek penelitian yang menekan pada pemahaman mengenai masalah-masalah dalam kehidupan sosial berdasakan kondisi realitas atau natural seting yang holistik kompleks dan rinci (Indriantoro, 2009). Penelitian kualitatif digunakan degan tujuan untuk mengungkap bagaimana penerapan sistem pelaporan keuangan pada objek dan juga untuk untuk melihat siklus akuntansi yang terjadi pada objek dengan pengamatan langsung. Sedangkan penelitian menggunakan metode deskriptif adalah penelitian yang disusun dalam rangka memberikan gambaran sistematis tentang informasi ilmiah yang berasal ari obyek atau objek penelitian (Sanusi, 2011) | en_US |