dc.description.abstract | Besarnya persoalan gender dalam dunia global tidak sebanding dengan sedikitnya kajian dan riset gender dalam hubungan internasional. Buku ini mencoba mengisi kesenjangan tersebut, melalui perspektif Indonesia dan Australia. Tiga topik utama menjadi perhatian buku ini.Pertama, gender dan migrasi. Tulisan pada bagian ini mengonfirmasi pernyataan Peterson (2003) yang mengatakan bahwa “gender matters at all level and stages of labor migration”. Tulisan-tulisan ini telah berhasil membuktikan bahwa gender adalah persoalan penting yang sangat berpengaruh dalam kehidupan PMP, baik secara personal maupun politis dalam keseluruhan proses migrasi. Akibatnya, “migrasi berwajah perempuan” menjadi situasi yang ada di sekitar kita dan menjadi sangat kontekstual dalam studi Ilmu Hubungan Internasional.Kedua, gender dan keamanan internasional. Tulisan pada bagian ini mengkaji isu gender dalam terorisme, bagaimana Perempuan Migran Indonesia terpengaruh oleh gerakan radikalisme dan terorisme global. Mia Bloom melihat perubahan penting dalam aktor keamanan internasional tidak hanya negara tetapi juga non-negara. Fenomena aktor kekerasan dalam jaringan teroris ISIS banyak dilakukan oleh perempuan, baik dalam operasi taktis maupun strategis. Selain perempuan rentan sebagai korban ISIS, mereka juga terlibat dalam rekrutmen, propaganda, dan kombat. Selain terorisme, perempuan juga aktif dalam resolusi konflik, dalam konteks ini pengalaman di Aceh.Ketiga, gender, diplomasi, dan kebijakan luar negeri. Perspektif Indonesia dan Australia mewarnai analisis. Tulisan di bagian ini membuktikan pentingnya menggunakan lensa feminis dalam memahami peran perempuan dalam ranah internasional, diplomasi, dan kebijakan luar negeri. Bahkan tren menunjukkan bahwa keterlibatan perempuan dalam kegiatan sosial yang berskala internasional seperti olahraga disinyalir akan meningkatkan soft power suatu negara.Buku ini juga menjadi kontribusi Kaukus Gender dalam Asosiasi Ilmu Hubungan Internasional di Indonesia (AIHII). | en_US |