PENERAPAN PEMBELAJARAN METODE ROLE-PLAY UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA (Studi Kasus Pada Siswa Kelas X-B di SMA Negeri 2 Tanggul Jember Mata Pelajaran Ekonomi Sub Pokok Bahasan Fungsi Konsumsi Dan Fungsi Investasi Semester Genap Tahun Ajaran 2009/2010)
Abstract
Kecenderungan penggunaan metode ceramah dalam proses pembelajaran akan
mengakibatkan rendahnya motivasi dan aktivitas belajar siswa. Hal tersebut perlu
diupayakan perbaikan melalui penerapan metode Role-Play. Hal inilah yang
melatarbelakangi penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan. Tujuan dari penerapan
pembelajaran metode Role-Play dalam penelitian ini adalah untuk memperbaiki
perilaku siswa yaitu pada peningkatan motivasi dan aktivitas belajar siswa dalam
mengikuti proses belajar mengajar di kelas.
Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 2 Tanggul pada tanggal 1 - 30 Mei
2010. Penentuan kelas sebagai obyek penelitian dilakukan secara purposif dan
penentuan subyek penelitian dilakukan secara populatif yaitu mengikutsertakan
seluruh siswa kelas X-B di sekolah tersebut sebanyak 40 siswa. Sumber data primer
diperoleh dari siswa kelas X-B dan guru bidang studi ekonomi, sedangkan data
sekunder diperoleh dari dokumen yang ada di sekolah tersebut. Pengumpulan data
dilakukan dengan metode observasi, dokumentasi, dan wawancara. Penelitian ini
dirancang dalam 2 siklus yaitu mulai dari rencana untuk melakukan penelitian,
tindakan/melakukan penelitian yang sebelumnya sudah direncanakan dari awal,
refleksi, lalu melakukan rencana perbaikan apabila target yang diharapkan belum
memenuhi kriteria yang ditentukan. Setelah itu melakukan rencana perbaikan yaitu
melakukan tindakan penelitian pada siklus berikutnya kemudian melakukan refleksi
dan seterusnya sampai berhasil target yang ditentukan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan pembelajaran metode Role-
Play dapat meningkatkan motivasi dan aktivitas belajar siswa. Hal ini dapat dilihat
dalam kriteria motivasi selama melakukan observasi sudah mencapai target yaitu dari
tingkat rendah menjadi tingkat yang tinggi, yaitu pada minat dan perhatian siswa
terhadap pelajaran yaitu 18%, semangat belajar siswa untuk melaksanakan tugas-
tugas belajarnya yaitu 28%, tanggung jawab siswa terhadap tugas belajarnya sebesar
24%, rasa senang siswa terhadap tugas yang diberikan guru sebesar 20% dan reaksi
siswa terhadap stimulus yang diberikan oleh guru sebesar 30%. Kemudian pada
aktivitas juga mengalami peningkatan juga dari tingkat yang rendah menjadi tinggi
pula, yaitu pada keberanian meliputi kegiatan: bertanya sebesar 16%, menjawab
pertanyaan sebesar 24%, mengemukakan pendapat sebesar 28%, kemauan yang
meliputi: memperhatikan penjelasan guru sebesar 26% dan kemauan yang meliputi:
mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru sebesar 30%.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah penerapan pembelajaran metode Role-
Play dapat meningkatkan motivasi dan aktivitas belajar siswa. Peneliti memberikan
rekomendasi pada guru bahwa penerapan pembelajaran metode Role-Play dapat
dijadikan sebagai alternatif pembelajaran di kelas dalam mengatasi permasalahan
yang berkaitan dengan rendahnya motivasi dan aktivitas belajar siswa. Di samping itu
juga peneliti juga memberikan masukan kepada peneliti yang akan datang agar tidak
membatasi pada 2 siklus saja supaya hasilnya lebih optimal dan memenuhi target
yang ditentukan.