Pertumbuhan Probiotik Lactobacillus Casei Pada Media Kulit Buah Pisang Kepok (Musa Balbisiana)
Abstract
Probiotik adalah organisme hidup yang bermanfaat bagi kesehatan inang yang mempunyai pengaruh menguntungkan pada kesehatan inang dengan memperbaiki keseimbangan mikroflora dalam saluran pencernaan. Jenis bakteri yang digunakan adalah Lactobacillus casei karena merupakan bakteri asam lakat yang telah teruji klinis dapat hidup dalam saluran perncernaan. L. casei mampu menghasilkan asam laktat. Asam organik ini dihasilkan melalui proses ferementasi karbohidrat secara heteroferementatif fakultatif. Asam laktat akan menurunkan pH lingkungan hingga menjadi asam sehingga bakteri patogen tidak mampu tumbuh dan keseimbangan mikroorganisme menguntungkan dalam saluran pencernaan tercapai.
Bakteri probiotik dapat ditingkatkan jumlahnya dalam usus dengan memberikan nutrisi yang dibutuhkan untuk pertumbuhannya salah satunya adalah prebiotik. Prebiotik adalah bahan pangan tidak mampu dicerna tubuh tetapi mampu mestrimulasi pertumbuhan mikroorganisme menguntungkan dalam tubuh melalui proses fermentasi. Prebiotik dapat ditemui dalam bahan pakan. Bahan pakan yang dapat digunakan adalah limbah kulit buah pisang kepok. Jenis limbah ini memiliki kandungan prebiotik yaitu Non-Digestible Oligosaccharide (NDO) berupa Fruktooligosakarida serta kandungan nutrisi lain yang masih dapat dimanfaatkan. Kulit buah pisang kepok merupakan jenis limbah yang tersedia melimpah karena produktivitasnya yang besar. Terbatasnya pemanfaatan limbah kulit buah pisang kepok sebagai bahan pangan salah satunya sebagai pakan ternak karena masih rendahnya protein kasar dan dan tingginya serat kasar. Oleh karena itu perlu adanya perbaikan kandungan nutrisi melalui proses fermentasi (silase).
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pertumbuhan L. casei pada kulit buah pisang kepok dalam bentuk segar ataupun silase (sudah difermentasi). L. casei diinokulasikan pada media yaitu Glucose Yeast Peptone (GYP) broth dan glukosa broth, media kulit buah pisang kepok segar broth dan silase kulit buah pisang kepok broth. Inkubasi dilakukan selama 72 jam dengan interval 6 jam. Perhitungan jumlah sel bakteri dilakukan pada interval 6 jam dan dibuat kurva pertumbuhan bakteri. Perhitungan jumlah sel bakteri menggunakan metode TPC. Jumlah koloni yang dihitung adalah 3-30.
Hasil yang didapatkan menunjukkan bahwa silase kulit buah pisang kepok pertumbuhannya lebih tinggi jika dibandingkan dengan kulit buah pisang dalam bentuk segar. Jumlah sel tertinggi pada media silase kulit buah pisang kepok yaitu 4,3x1010 CFU/ml sedangkan jumlah sel teringgi pada media kulit buah pisang kepok segar sebesar 1,8x108 CFU/ml. Pertumbuhan L. casei pada media silase kulit buah pisang kepok broth menunjukkan pertumbuhan yang lebih baik dibandingkan pertumbuhan L. casei pada media kulit pisang kepok segar broth. L. casei pada media silase kulit buah pisang kepok menunjukkan fase eksponensial (logaritmik) lebih panjang dibandingkan dengan fase eksponensial L. casei pada media kulit buah pisang kepok segar. Selain itu L. casei mampu tumbuh hingga jam ke 72 pada media silase kulit buah pisang sedangkan pada media kulit buah pisang kepok segar mengalami penurunan pada jam ke 36.