dc.description.abstract | Diabetes melitus (DM) merupakan salah satu dari penyakit kronis yang membutuhkan perawatan setiap hari. Pasien yang mengalami DM tipe 2 juga menghadapi banyak perubahan gaya hidup, sehingga dibutuhkan perubahan perilaku bagi pasien untuk melakukan manajemen diri yang baik, dimana perubahan perilaku tersebut juga dipengaruhi oleh efikasi diri. Efikasi diri sendiri adalah keyakinan seseorang atas kemampuannya yang menjadi komponen penting dalam menilai tingkat kepatuhan pasien DM tipe 2. Tinggi rendahnya efikasi diri juga dipengaruhi self stigma yang mengarah pada sikap negatif terhadap keadaan mereka. Self stigma terbentuk ketika seseorang menginternalisasi stereotip negatif di masyarakat yang berdampak pada penurunan efikasi diri.
Tujuan dari penelitian ini untuk menganalisa hubungan self stigma dengan efikasi diri pada pasien diabetes melitus tipe2 di Poli Penyakit Dalam Rumah Sakit Tingkat III Baladhika Husada Kabupaten Jember. Desain penelitian adalah korelasional dengan metode pendekatan cross sectional. Teknik pengambilan sampel menggunakan non probability sampling dengan cara consecutive sampling. Penentuan jumlah sampel penelitian mengunakan uji Gpower dengan mengunakan perhitungan 0,30, pada standart effect size, untuk error probability menggunakan 0,05, dan power (1-B error probability) 0,80 maka didapatkan sampel sebanyak 84 orang. Kuisioner yang digunakan untuk mengambil data penelitian adalah Self Stigma Scale untuk menilai stigma diri, sedangkan kuisioner Diabetes Management Self Efficacy Scale (DMSES) digunakan menilai efikasi diri pada DM tipe 2. Analisa data menggunakan uji pearson product moment dengan tingkat sigmifikan 0,05. Hasil dari penelitian menunjukkan nilai rata-rata self stigma sebesar 12,74 dengan nilai SD sebesar 1,07. Pada efikasi diri didapatkan nilai rata-rata sebesar 75,31 dengan nilai SD sebesar 1,27. Berdasarkan hasil uji statistik dengan uji pearson product moment menunjukkan tidak ada hubungan antara self stigma dengan efikasi diri pada pasien DM tipe 2 di Poli Penyakit Dalam Rumah Sakit Tingkat III Baladhika Husada Kabupaten Jember dengan nilai (p value = 0,476). Hasil tersebut menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara self stigma dengan efikasi diri.
Berdasarkan hasil penelitian bahwa tidak ada hubungan antara self stigma dengan efikasi diri pada pasien DM tipe 2 di Poli Penyakit Dalam Rumah Sakit Tingkat III Baladhika Husada Kabupaten Jember. Hal tersebut dimungkinkan ada faktor lain yang dapat mempengaruhi efikasi diri selain dipengaruhi oleh self stigma, seperti dukungan keluarga, montivasi, dan depresi, sehingga faktor-faktor lain tersebut perlu dikaji untuk meningkatkan efikasi diri pasien DM tipe 2.
Kesimpulan penelitian menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara kedua variabel antara self stigma dengan efikasi diri. Walaupun kedua varibel tersebut tidak memiliki hubungan, bukan berarti kedua variabel tersebut tidak penting. Sebagai tenaga kesehatan diharapkan dapat membantu pasien DM tipe 2 dalam meningkatkan efikasi diri pasien dan menurunkan self stigma dan dengan memberikan pendidikan kesehatan dengan menerapkan konsep Diabetes Self Management Education (DSME) pada pasien DM tipe 2 yang terbukti mampu meningkatkan efikasi diri pasien daripada sebelumnya. | en_US |