Hubungan Dukungan Emosional Keluarga dengan Kecemasan Ibu Hamil Preeklampsia di Rumah Sakit Ibu dan Anak Srikandi IBI Kabupaten Jember
Abstract
Preeklampsia merupakan suatu kelainan pada masa kehamilan ditandai dengan memiliki hipertensi, edema dan proteinuria, yang terjadi pada usia kehamilan setelah 20 minggu dan yang sering terjadi pada kehamilan 37 minggu dan bisa terjadi setelah persalinan. Pada ibu hamil preeklampsia sering mengalami keluhan sehinggaibu hamil preeklampsia rentan beresiko terjadinya gangguan fisik dan psikologis, hal tersebutdapat membuat ibu hamil preeklampsia merasa tidak nyaman atau munculnya perasaan cemas akan kondisi kehamilannya. Kecemasan merupakan hal yang rentan dialami ibu hamil preeklampsia karena ibu hamil preeklampsia beresiko terjadinya gangguan fisik dan psikologis. Salah satu faktor yang dapat mengurangi kecemasan adalah dukungan emosional keluarga. Dukungan emosional keluarga kepada ibu hamil preeklampsia dalam kehamilan hingga proses persalinan sangat berarti, dimana keluarga dapat memberikan perhatian, rasa kasih sayang kepada ibu hamil preeklampsia, memperhatikan kegiatan ibu hamil, menjadi pendengar yang baik dan selalu memberikan semangat kepada ibu hamil preeklampsia dalam berbagai kondisi. Dukungan emosional keluarga terhadap ibu hamil preeklampsia dapat meringankan kecemasan pada ibu hamil preeklampsia.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan dukungan emosional keluarga dengan kecemasan ibu hamil preeklampsia di Rumah Sakit Ibu dan Anak Srikandi IBI Kabupaten Jember. Desain penelitian ini yaitu korelasional dengan pendekatan cross cectional dan teknik pengambilan sampel purposivesampling dengan 57 responden. Instrumen penelitian dalam pengumpulan data yaitu lembar karakteristik responden,kuesioner dukungan emosional keluarga dan kuesioner kecemasan. Analisa data menggunakan uji spearman’s rank test dengan taraf signifikan 0,041. Penelitian ini telah melalui uji kelayakan etik dengan No Uji etik penelitian No.404/UN25.8/KEPK/DL/2019 di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Jember.
Hasil dari penelitian menunjukkan dukungan emosional keluarga 50,9% adalah tinggi dengan nilai indikator tertinggi pada rasa kasih sayang. Rasa kasih sayang berupa perhatian dan kepedulian yang diberikan keluarga kepada ibu hamil preeklampsia. Ibu hamil preeklampsia memiliki kecemasan 70,2% kategori ringan. Hasil uji spearman menunjukkan ada hubungan antara dukungan emosional keluarga dengan kecemasan ibu hamil preeklampsia di Rumah Sakit Ibu dan Anak Srikandi IBI Kabupaten Jember (p value = 0,041, nilai r = -0,272). Kekuatan hubungan antara kedua variabel lemah dengan arah hubungan negative yaitu semakin tinggi dukungan emosional keluarga maka semakin rendah kecemasan ibu hamil preeklampsia.
Ibu hamil preeklampsia rentan beresiko terjadinya gangguan fisik dan psikologis yang dapat menimbulkan kecemasan jika ibu hamil preeklampsia tidak mendapatkan dukungan emosional keluarga. Dukungan emosional yang diberikan keluarga kepada ibu hamil preeklampsia akan menimbulkan ketenangan batin sehingga menimbulkan sikap positif terhadap diri dan kehamilannya. Ibu hamil preeklampsia yang memiliki dukungan emosional keluarga yang baik, akan lebih tenang dalam menghadapi masa kehamilan hingga proses melahirkan tiba. Kesimpulan penelitian ini yaitu terdapat hubungan antara dukungan emosional keluarga dengan kecemasan ibu hamil preeklampsia di Rumah Sakit Ibu dan Anak Srikandi IBI Kabupaten Jember. Praktisi pendidikan terutama perguruan tinggi dan kesehatan diharapkan mampu memberikan pemahaman terkait kecemasan yang tidak hanya berfokus pada ibu hamil tetapi juga perlu dilakukan kepada anggota keluarga lain terutama keluarga terdekat karena keluarga merupakan sumber dukungan bagi ibu hamil preeklampsia dan merupakan pengambil keputusan untuk berdiskusi mengenai kehamilan.
Collections
- UT-Faculty of Nursing [1529]