Kapasitas Kerja dengan Produktivitas Kerja pada Pekerja Penyortir Edamame dii PT. Mitratani Dua Tujuh Kabupaten Jember
Abstract
Produktivitas kerja merupakan perbandingan antara hasil yang dapat dicapai (output) dengan sumber daya yang dipergunakanan (input). Produktivitas kerja yang tinggi hanya bisa dicapai saat beban kerja dan kapasitas kerja seimbang. Kapasitas kerja merupakan kemampuan dasar sebagai faktor penentu yang mencakup karakteristik individu seperti usia, pendidikan, masa kerja, motivasi, keterampilan, status gizi dan kondisi kesehatan. Status gizi berlebih atau kurang dapat berdampak pada timbulnya penyakit dan kurangnya kemampuan untuk bekerja. Selain itu, kondisi kesehatan yang tidak optimal karena anemia dapat mengurangi kapasitas untuk bekerja. Menurut data Laporan Hasil Riset Kesehatan Dasar tahun 2013, rentang usia wanita usia subur menjadi kelompok umur kedua yang paling banyak menderita anemia. Berdasarkan jenis kelamin, persentase kejadian anemia pada perempuan lebih besar yaitu 23,9%. Hal ini dikarenakan wanita mengalami siklus reproduksi seperti menstruasi, hamil dan menyusui. Buruh wanita menjadi pekerjaan yang paling beresiko menderita anemia. PT. Mitratani Dua Tujuh adalah perusahaan terbesar di Kabupaten Jember yang mempekerjakan pekerja wanita dalam rentang usia subur (20-45) dalam proses sortir edamame. Mayoritas pekerja hanya menempuh pendidikan tingkat rendah dan memiliki pendapatan menengah kebawah sehingga daya beli konsumsi makanan bergizi rendah dan ketidaktahuan pemilihan menu makanan yang bergizi, sehingga pekerja penyortir edamame lebih berisiko mengalami masalah gizi dan dapat berdampak pada produktivitas kerja. Tujuan penelitian ini yaitu menganalisis hubungan antara kapasitas kerja (usia, pendidikan, masa kerja, status gizi dan kadar hemoglobin) dengan produktivitas kerja pekerja penyortir edamame di PT. Mitratani Dua Tujuh Kabupaten Jember. Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik observasional dengan pendekatan kuantitatif dan rancangan cross sectioanal. Populasi penelitian ini sebanyak 400 pekerja dan sampel yang diambil berjumlah 60 pekerja. Pengambilan sampel menggunakan teknik simple random sampling. Instrumen yang digunakan berupa wawancara untuk mengetahui karakteristik individu, pengukuran tinggi badan menggunakan alat microtoice, pengukuran berat badan menggunakan alat bathroomscale, pengukuran kadar hemoglobin menggunakan alat GcHb merk Easy Touch dan pengukuran produktivitas kerja dengan menimbang hasil sortasi edamame. Data diolah dengan uji statistik chi square. Hasil pada penelitian ini diketahui sebagian besar responden berusia 34-49 tahun (78,3%), sebagian besar hanya menempuh pendidikan tingkat dasar (65%), lebih dari setengah responden memiliki masa kerja kurang dari 5 tahun (56,7%), paling banyak responden memiliki status gizi gemuk (48,3%), paling banyak responden menderita anemia (31,7%) dan paling banyak responden memiliki produktivitas kerja rendah (41,7%). Berdasarkan uji chi square diketahui seluruh variabel bebas dalam penelitian ini tidak terdapat hubungan dengan produktivitas kerja. Faktor yang tidak berhubungan dengan produktivitas kerja yaitu faktor usia (ρ=0,560), faktor pendidikan (ρ=0,337), faktor masa kerja (ρ=0,378) faktor status gizi (ρ=0,495) dan faktor kadar hemoglobin (ρ=0,373). Saran yang diberikan berdasarkan hasil penelitian ini diharapkan perusahaan dapat memberikan penyuuluhan gizi seimbang, memberikan tablet tambah darah bagi pekerja yang menderita anemia dan mengadakan senam rutin. Bagi para pekerja diharapkan dapat membiasakan mengkonsumsi makanan bergizi dan mengandung zat besi tinggi, mengkonsumsi tablet tambah darah Fe dan melakukan aktivitas fisik secara rutin. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan menggunakan metode survey konsumsi untuk penentuan status gizi, meneliti variabel motivasi kerja, keterampilan kerja, beban kerja dan beban tambahan akibat lingkungan kerja serta menambah jumlah sampel responden.
Collections
- UT-Faculty of Public Health [2227]