Show simple item record

dc.contributor.advisorAzizah, Laili Nur
dc.contributor.authorNUGROHO, Bram Satya
dc.date.accessioned2020-04-07T05:06:27Z
dc.date.available2020-04-07T05:06:27Z
dc.date.issued2019
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/97887
dc.description.abstractStroke adalah penyebab kematian tertinggi di wilayah perkotaan yang jumlahnya mencapai 15,9 persen dari proporsi penyebab kematian di Indonesia. Stroke tergolong dalam cerebrovaskuler disease (CVD) yang merupakan penyakit gawat darurat dan membutuhkan pertolongan secepat mungkin. Stroke terjadi karena terhambatnya aliran darah ke otak karena perdarahan (stroke hemoragik) ataupun sumbatan (stroke iskemik) dengan gejala dan tanda sesuai bagian otak yang terkena, yang dapat sembuh sempurna, sembuh dengan cacat, atau kematian. Insiden pada stroke hemoragik intrakranial sebesar 15% yang terdiri dari intraserebral 10% dan subaraknoid 5%, sedangkan sisanya 85% disebabkan oleh stroke iskemik yang terdiri dari serangan iskemik sepintas (Transient Ischemic Attack/TIA) sebesar 40%, trombosis serebri 20%, emboli serebri 20%, dan penyebab lainnya, seperti vaskulitis otak dan hipoperfusi serebral, sebesar 5%. TIA merupakan penyebab stroke terbesar jika dilihat dari jumlah insidennya. Penulisan laporan tugas akhir ini menggunakan desain laporan kasus yang bertujuan untuk mengeksplorasi Asuhan Keperawatan Stroke Pada Tn. M dan Tn. M dengan Masalah Keperawatan Ketidakefektifan Perfusi Jaringan Serebral. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, pemeriksaan fisik, dan observasi. Kepada kedua pasien yang mengalami masalah keperawatan Ketidakefektifan Perfusi Jaringan Serebral dilakukan asuhan keperawatan dengan intervensi utama terapi latihan kontrol otot yang didalamnya terdapat intervensi latihan ROM (Range of Motion). Hasil yang didapatkan penulis setelah melakukan asuhan keperawatan kepada pasien adalah pada hari ketiga didapatkan hasil tujuan tercapai sebagian pada kedua klien. Dimana pada kedua klien terjadi peningkatan kekuatan otot ekstremitas bawah. Hal ini menunjukkan bahwa intervensi pengaturan posisi dan terapi latihan kontrol otot dapat membantu mengurangi masalah hambatan mobilitas fisik pada klien Stroke. Saran bagi penulis selanjutnya dalam perawatan pasien stroke dengan masalah keperawatan Ketidakefektifan Perfusi Jaringan Serebral agar menambah porsi latihan ROM. Untuk perawat diharapkan dapat meningkatkan pelaksanaan ROM setelah masa akut terlewati. Untuk pasien dan keluarga selama di rumah diharapkan untuk melatih secara rutin agar kekuatan otot pasien meningkat.en_US
dc.language.isoInden_US
dc.publisherFAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS JEMBERen_US
dc.subjectStrokeen_US
dc.subjectJaringan Serebralen_US
dc.titleAsuhan Keperawatan Stroke Iskemik Pada Tn. Mn Dan TN. Mh Dengan Masalah Keperawatan Ketidakefektifan Perfusi Jaringan Serebral DI Rsud Dr. Haryoto Lumajang Tahun 2019en_US
dc.identifier.prodiD3 KEPERAWATAN


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record