Identifikasi Lokasi Rawan Kecelakaan Lalu Lintas (Studi Kasus Ruas Jalan Nasional Jl. Letjen Panjaitan dan Jl. Letjen S. Parman)
Abstract
Jalan Letjen Panjaitan dan jalan Letjen S. Parman merupakan jalan nasional yang berperan penting sebagai jalur transportasi darat. Jalan ini juga menjadi jalan penghubung Kota Jember dan Kota Banyuwangi. Jalan Letjen Panjaitan dan jalan Letjen S. Parman memiliki panjang jalan masing-masing 1 km dan 1,895 km dengan tipe 2/2 UD, yaitu 2 lajur, 2 arah, tidak terbagi oleh median atau pemisah jalan. Jalan Letjen Panjaitan dan jalan Letjen S. Parman berada di Kecamatan Sumbersari Kabupaten Jember, Jawa Timur. Seiring perkembangannya, industri formal Kota Jember selalu mengalami peningkatan setiap tahunnya. Hal tersebut jika tidak didukung jalur transportasi darat yang baik akan tidak mampu mewadahi arus lalu lintas yang semakin padat. Arus lalu lintas yang semakin padat banyak mengakibatkan kemacetan dan kecelakaan lalu lintas. Jalan Letjen Panjaitan dan jalan Letjen S. Parman pada penelitian terdahulu menjadi salah satu lokasi rawan kecelakaan di Kota Jember. Namun supaya didapatkan pola identifikasi yang utuh, perlu digunakan data kecelakaan dengan periode 5 tahun. Tahap analisis data, pemilihan teknik penanganan, survei kondisi & lingkungan jalan, dan penyajian data juga perlu dikembangkan. Penelitian ini menggunakan data primer dan data sekunder. Data primer yaitu data geometrik jalan yang diperoleh langsung di lapangan. Data sekunder yaitu data kecelakaan pada ruas jalan Letjen Panjaitan dan jalan Letjen S. Parman. Data primer di gambar menjadi potongan melintang dan potongan memanjang menggunakan program bantu gambar AutoCAD. Data sekunder diolah menjadi 3 tahap, tahap pengelompokan data kecelakaan menjadi beberapa segmen jalan sesuai dengan lokasi kejadian kecelakaan menurut koordinat titik kejadian kecelakaan, dan dilakukan pemetaan menggunakan Google maps. Tahap berikutnya perhitungan tingkat kecelakaan, dan Angka Ekivalen Kecelakaan (AEK) supaya diketahui segmen jalan yang menjadi daerah lokasi rawan kecelakaan. Tahap terakhir yaitu pelaksanaan audit keselamatan infrastruktur jalan pada segmen jalan yang menjadi daerah lokasi rawan kecelakaan. Audit keselamatan infrastruktur jalan ini berisi pemeriksaan tentang kondisi jalan eksisting terhadap standar teknis geometri jalan. Hasil dari penelitian ini adalah diketahui daerah rawan kecelakaan pada KM 1+250 hingga KM 1+500 tepatnya di Jl. Letjen S. Parman depan Perhutani hingga Jl. Letjen S. Parman depan Pujasera Sumbersari dengan nilai Angka Ekivalen Kecelakaan (AEK) yang melebihi nilai Upper Control Limit (UCL) dan Batas Kontrol Atas (BKA) yaitu AEK= 47; UCL= 28,08; dan BKA= 27,31. Audit keselamatan infrastruktur jalan yang dilakukan menghasilkan nilai resiko rata-rata dibawah 125 dengan kategori resiko Tidak Berbahaya/TB. Hasil ini menyimpulkan bahwa geometrik jalan yang ada di lapangan sudah sesuai dengan tata cara perencanaan geometrik jalan antar kota yang di keluarkan oleh Dinas PU dan Bina
Marga. Hal yang perlu dilakukan terhadap kondisi jalan yaitu monitoring rutin, terutama terhadap bahu dan trotoar jalan yang cenderung beralih fungsi
Collections
- UT-Faculty of Engineering [4096]