dc.description.abstract | Tuberkulosis (TB) menjadi permasalahan kesehatan jutaan orang di dunia.
Tuberkulosis menjadi penyebab utama kedua kematian dari penyakit menular di
seluruh dunia, setelah Human Immunoodeficiency Virus (HIV). Penyakit ini
disebabkan karena bakteri yaitu mycobacterium tuberkulosis. Penyakit ini
biasanya terletak di paru, tetapi dapat mengenai organ lain. Salah satu tanda dan
gejala khas dari penyakit tuberkulosis paru ini adalah batuk lebih dari 2 minggu.
Adanya produksi sekret yang tertahan menimbulkan obstruksi pada jalan nafas
dan dapat memunculkan masalah keperawatan ketidakefektifan bersihan jalan
nafas. Laporan kasus ini bertujuan untuk mengeksplorasi asuhan keperawatan
pada pasien Tuberkulosis Paru dengan masalah keperawatan ketidakefektifan
bersihan jalan nafas di Ruang RSUD dr. haryoto Lumajang.
Metode yang digunakan pada penyusunan tugas akhir ini adalah laporan kasus.
Pengumpulan data dilakukan terhadap dua pasien yang terdiagnosis Tuberkulosis
Paru yang memenuhi kriteria partisipan, dengan teknik wawancara, observasi, dan
dokumentasi. Kedua pasien yang mengalami masalah keperawatan
ketidakefektifan bersihan jalan nafas dilakukan asuhan keperawatan dengan
intervensi tambahan inhalasi sederhana.
Hasil yang didapatkan setelah melakukan asuhan keperawatan pasien TB Paru
dengan masalah keperawatan ketidakefektifan bersihan jalan nafas adalah pada
hari kedua dan ketiga. Berdasarkan hasil evaluasi pada kedua pasien, didapatkan
bahwa sekret dalam jalan nafas sudah bisa keluar. Hal ini menunjukkan bahwa
pemberian terapi inhalasi sederhana cukup efektif dalam mengurangi sekret yang
menumpuk. Hasil ini bisa digunakan sebagai data dasar bagi penulis selanjutnya
agar lebih mengembangkan intervensi tambahan terapi inhalasi sederhana dengan
mencari teori atau referensi yang lebih kuat yang digunakan dalam intervensi ini. | en_US |