dc.description.abstract | Tanaman sawi pakcoy merupakan salah satu jenis tanaman sayuran yang
banyak diminati oleh masyarakat. Banyaknya permintaan pasar sehingga dapat
dijadikan peluang yang cukup besar. Berdasarkan data BPS dan Susenas 2016
hampir seluruh penduduk Indonesia sebanyak 97,29 % mengkonsumsi sayur.
Menurut Rohman et al (2017), tingkat produksi sayuran di Indonesia berkisar dari
7,7 - 24,2 %/tahun, beberapa jenis sayuran seperti bawang, pakcoy, dan mentimun
perlu adanya peningkatan produksi dan berdampak pada teknologi produksi
mengingat banyaknya permintaan pasar. Kesadaran masyarakat akan pentingnya
tanaman sehat, perlu adanya pengembangan produksi tanaman sawi pakcoy yang
lebih sehat. Upaya tersebut dapat dilakukan dengan memanfaatkan bahan-bahan
organik seperti pupuk organik, hormon alami, pestisida nabati, dan lain
sebagainya. Salah satunya adalah dengan menggunakan POC (pupuk organik cair)
yang berasal dari tumbuhan seperti perakaran putri malu dan pemanfaatan hormon
alami dari air kelapa untuk meningkatkan produktivitas tanaman sawi pakcoy.
Menurut Suryanto (2009) dalam Tiwery (2014), disamping kaya akan mineral,
dalam air kelapa terdapat 2 hormon alami yaitu auksin dan sitokinin yang
berperan sebagai pendukung pembelahan sel tanaman. Menurut Hermawan (2011)
dalam Rodwansyah dan Wibowo (2016), jenis mikroba yang ada dalam rhizosfer
akar putri malu diantaranya Azotobacter dan Bacillus sp.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan produktivitas tanaman
sawi pakcoy dengan memberikan POC (Mol akar putri malu) dan air kelapa.
Penelitian ini dilakukan di Desa Antirogo Kecamatan Sumbersari Kabupaten
Jember mulai bulan Mei 2019 hingga bulan Juli 2019. Metode yang digunakan
pada penelitian ini adalah rancangan acak lengkap (RAL) faktorial 2 faktor dalam
rancangan dengan 3 kali ulangan. Faktor pertama 4 taraf konsentrasi MOL akar
putri malu yaitu M1 (10 ml mol + 990 ml air), M2 (20 ml mol + 980 ml air), M3
(30 ml mol + 970 ml air), M4 (40 ml mol + 960 ml air). Faktor kedua 3 taraf
viii
konsentrasi air kelapa yaitu A1 (200 ml air kelapa + 800 ml air), A2 (300 ml air
kelapa + 700 ml air), A3 (400 ml air kelapa + 600 ml air). Data yang telah
diperoleh dianalisis menggunakan ANOVA dan apabila terdapat pengaruh
perlakuan yang berbeda nyata atau sangat nyata maka dilakukan uji lanjut dengan
menggunakan uji Duncan DMRT pada taraf 5%. Variabel yang diamati adalah
tinggi tanaman, jumlah daun, berat segar tanaman, berat kering tanaman, N
jaringan, dan kadar klorofil.
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian POC (MOL
akar putri malu) dan air kelapa berpengaruh sangat nyata pada parameter bobot
segar tanaman dengan total bobot 645,15 gr/ tanaman, sedangkan faktor tunggal
pemberian POC (MOL akar putri malu) dan air kelapa berpengaruh nyata pada
parameter tinggi tanaman, jumlah daun, kadar klorofil. Pada faktor tunggal
perlakuan air kelapa berpengaruh nyata pada variabel N jaringan. | en_US |