Keterkaitan Karakteristik Demografi dengan Care Dependency pada Pasien GGK yang Menjalani Terapi Hemodialisis di RSUD dr. Abdoer Rahem Situbondo
Abstract
Terjadinya GGK yaitu terjadi kerusakan ginjal dan penurunan glomerular filtration rate (GFR) kurang dari 60 mL/mim/ 1,73 m2 minimal selama 3 bulan. Gagal ginjal dapat menyebabkan terganggunya psikologis dan aktivitas fisik. Komplikasi lainnya menunjukkan adanya hubungan antara GGK dengan depresi serta gangguan kognitif. Penurunan hemoglobin secara signifikan terkait dengan penuruanan ADL pada GGK. Salah satu penatalaksanaan GGK yaitu dengan hemodialisis, pasien GGK kronik tidak dapat disembuhkan hanya saja bisa mempertahankan hidup dengan hemodialisis ataupun dengan tranplantasi ginjal. Tetapi, pada terapi hemodialisis ini dapat menimbulkan efek samping atau dampak yang ditimbulkan antara lain mual dan muntah, pruritus, nyeri, kram otot, pusing, dan fatigue. Fungsi fisik pada pasien hemodialisis mengalami penurunan, kemampuan untuk melakukan aktivitas sehari-hari. Pasien hemodialisis lebih banyak memiliki kesulitan ADL dengan usia lansia. Dalam penelitian ini akan melihat adanya keterkaitan antara karakteristik demografi dengan care dependency pada pasien hemodialisis. Penelitian ini menggunakan variabel independen yaitu karakteristik responden.
Penelitian ini merupakan non-eksperimental dengan pendekatan cross sectional yang bersifat deskriptif. Teknik pengambilan sampel menggunakan consecutive sampling . perhitungan sampel menggunakan aplikasi G*Power 3.1 sehingga didapatkan hasil sebanyak 109 responden. Alat ukur yang digunakan untuk melihat care dependency yaitu menggunakan Care Dependency Scale (CDS) yang terdiri dari 15 item dan 5 skala linkert dengan cout of poin >68 tidak ketergantungan dan ≤ 68 mengalami ketergantungan. Analisa data menggunakan uji Chi Square dengan tingkat signifikan 0,05.
Hasil analisis hubungan antara karakteristik demografi responden dengan care dependency pada pasien GGK yang menjalani hemodialisis didapatkan p value yaitu jenis kelamin p value 0,01, usia p value 0,76, pekerjaan p value 0,01, status penikahan p value 0,72, pendidikan p value 0,37. Hal ini menunjukkan jenis kelamin dan pekerjaan terdapat hubungan yang signifikan dengan care dependency p value < 0,05. Sedangkan untuk usia, pendidikan, status pernikahan, dan lama hemodialisis tidak terdapat hubungan yang signifikan dengan care dependency p value > 0,05. Pasien yang menjalani hemodiaisis dihadapkan dengan banyak faktor stres dalam setiap aspek kehidupan seperti, masalah keluarga, ketergantungan pada orang lain untuk membantu aktifitasnya, perubahan citra tubuh dan tekanan mental. Masalah ini mempegaruhi beberapa kebutuhan atau kemampuan perawatan diri pasien dan itulah sebabnya pasien hemodialisis tidak dapat memenuhi kebutuhan perawatan diri mereka sendiri. CDS memiliki lima belas item, dari kelima belas item pasien hemodialisis di RSUD dr Abdoer Rahem Situbondo yang paling ketergantungan yaitu pada item rekreasi.
Kesimpulan pada penelitian ini berdasarkan karakteristik demografi ditemukan usia yang mengalmi GGK dengn hemodialisis paling banyak 41-46 tahun (72,5%), responden ditemukan paling banyak laki-laki 65 orang (59,6%) dengan bekerja 61 orang (56,0%), status pernikahan dengan menikah sebesar 103 orang (94,5%), berpendidikan SMA 44 orang (40,4%), dan lama hemodialisis > 24 bulan 51 orang (46,6%). Analisis bivariat terdapat hubungan anatara karakteristik demografi yaitu jenis kelamin dan pekerjaan dengan care dependenc, sedangkan pada usia, tingkat pendidikan, lama hemodialisis, dan status pernikahan tidak terdapat hubungan. Saran untuk peneliti selanjutnya yaitu untuk peneliti selanjutnya menggunakan metode selain concecutive sampling, dikarenakan jumlah pasien hemodialisis banyak. Saran untuk pendidikan yaitu dapat diharapkan dapat dijadikan sumber dan referensi dalam proses pembelajaran mengenai kondisi fisik, sosial, dan psikologis pada pasien hemodialisis dan karakteristik demografi dengan care dependency. Sebagai petugas kesehatan dapat meningkatakan pelayanan asuhan keperawatan secara komprehensif dan dapat membantu jika ada keterbatasan dalam aktifitas fisik pada pasien hemodialisis. sebagai masyarakat mampu meningkatkan informasi mengenai mamfaat hemodialisis dan efek samping hemodialisis.
Collections
- UT-Faculty of Nursing [1529]