Identifikasi Aroma Kopi Robusta Kebun Garahan Menggunakan Electronic Nose dengan Variasi Suhu Penyeduhan
Abstract
Kopi (Coffea sp.) adalah salah satu komoditas unggulan daerah Jember. Kopi Robusta kebun Garahan merupakan salah satu kopi yang dibudidayakan di daerah Jember. Kopi memiliki keistimewaan dan kualitas masing-masing yang dipengaruhi oleh beberapa hal seperti curah hujan, pemberian pupuk, dan penyiraman. Kualitas kopi juga dapat dipengaruhi oleh penyeduhan kopi yang dilakukan. Suhu penyeduhan air akan mengakibatkan adanya penguapan senyawa volatil pada kopi yang mempengaruhi kualitas kopi tersebut. Kualitas aroma kopi biasanya dideteksi oleh penguji kopi (expert tasters), namun cara ini memiliki kelemahan yaitu bersifat subjektif. Kualitas kopi juga dapat dianalisis menggunakan Gas Chromatography and Mass Spectroscopy (GC-MS), tetapi metode ini memiliki kekurangan yaitu memerlukan finansial yang tinggi. Salah satu cara deteksi aroma kopi yang murah dan mudah adalah dengan Electronic Nose yang digunakan dalam penelitian ini.
Electronic Nose yang dibuat menggunakan sensor gas MQ-2, MQ-3, MQ-6, MQ-7 dan MQ-135 yang dipasang pada sensor chamber. Sensor gas yang sudah disusun kemudian dihubungkan dengan beard board dan arduino uno untuk mengambil informasi tegangan dari sensor. Sampel bubuk kopi sebanyak 3 gram diseduh 45 mL air panas pada variasi suhu 75, 80, 85, 92 dan 95 ºC. Sampel tersebut diaduk menggunakan magnetic stirrer dan aroma kopi akan terdeteksi oleh sensor. Sinyal yang terdeteksi oleh sensor diolah ke rangkaian pengkondisi sinyal dan dilanjutkan ke rangkaian pengubah analog digital (ADC) pada arduino uno. Arduino uno tersebut dihubungkan dengan laptop yang sudah terinstall software LabView 2018.
Pengukuran aroma kopi Robusta kebun Garahan ini akan menghasilkan pola respon untuk kopi Robusta kebun Garahan. Pola respon yang didapatkan untuk pengukuran aroma kopi Robusta kebun Garahan adalah respon sensor paling tinggi sensor gas MQ-135, MQ-6, MQ-7, kemudian sensor gas MQ-3, dan yang paling rendah sensor gas MQ-2. Pengukuran aroma kopi Robusta kebun Garahan juga dilakukan variasi suhu penyeduhan. Berdasarkan hasil yang didapatkan suhu mempengaruhi besarnya tegangan pola respon sensor gas yang didapatkan. Uji repeatibility dan reproducibility juga dilakukan untuk menguji Electronic Nose yang telah dibuat. Hasil yang didapatkan adalah repeatibility dan reproducibility baik.