Penerapan Model Pembelajaran Quantum Teaching Tema Indahnya Keragaman di Negeriku untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa kelas IV SDN Kepatihan 05 Jember
Abstract
Model Quantum Teaching adalah model yang menekankan pada pembelajaran menyenangkan dengan menerapkan langkah-langkah yang disebut TANDUR, yaitu tumbuhkan, alami, namai, demonstrasi, ulangi, dan rayakan. Berdasarkan hasil observasi di SDN Kepatihan 05 Jember, pembelajaran yang dilakukan masih berpedoman pada buku guru dengan pendekatan scientific sesuai yang diterapkan pada Kurikulum 2013. Namun guru kurang menambahkan variasi dalam proses pembelajaran yang membuat siswa jenuh dan kurang antusias dalam proses kegiatan pembelajaran. Kurang bervariasinya model pembelajaran berdampak pada rendahnya aktivitas dan hasil belajar siswa.
Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah pada penelitian ini adalah berapakah persentase peningkatan aktivitas dan peningkatan hasil belajar siswa kelas IV pada tema Indahnya Keragaman di Negeriku menggunakan penerapan model pembelajaran Quantum Teaching di SDN Kepatihan 05 Jember. Tujuan penelitian ini untuk mendiskripsikan peningkatan aktivitas dan hasil belajar tema Indahnya Keragaman di Negeriku menggunakan penerapan model pembelajaran Quantum Teaching pada siswa kelas IV SDN Keptihan 05 Jember.
Penelitian ini dilaksanakan di SDN Kepatihan 05 Jember pada semester genap tahun ajaran 2018/2019 dengan subjek penelitian seluruh siswa kelas IV yang berjumlah 29 siswa. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK) yang dilaksanakan sebanyak dua siklus, setiap siklus terdiri dari 4 tahapan yaitu perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Metode pengumpulan data yang digunakan yaitu observasi, wawancara, dan tes.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah penerapan Model Quantum Teaching dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar tema Indahnya Keragaman di Negeriku pada siswa kelas IV SDN Kepatihan 05 Jember. Berdasarkan hasil analisis, aktivitas belajar siswa mengalami peningkatan dari siklus I ke siklus II. Persentase aktivitas belajar siswa pada siklus I sebesar 63,27%, pada siklus II sebesar 77,42%, sehingga terjadi peningkatan sebesar 14,15%. Selain aktivitas belajar, rata - rata hasil belajar siswa pada siklus I sebesar 78,76 meningkat pada siklus II menjadi 84,69 sehingga peningkatan yang terjadi sebesar 5,93.
Berdasarkan kesimpulan terdapat beberapa saran yaitu: a) bagi siswa, siswa harus mampu menempatkan diri dan bersedia untuk diajak belajar bersama dengan suasana menyenangkan, sehingga tujuan dari model pembelajaran Quantum Teaching dapat tercapai; b) bagi guru, dapat memberikan refrensi maupun pengetahuan mengenai model Quantum Teaching yang dapat diterapkan dalam pembelajaran kurikulum 2013; c) bagi peneliti lain, dapat digunakan sebagai bahan masukan serta referensi untuk melakukan penelitian yang sejenis.