PENINGKATAN KUALITAS PRODUK AIR MINUM DALAM KEMASAN “HAZORA” DENGAN MENGGUNAKAN STATISTICAL PROCESS CONTROL (SPC) DAN FAILURE MODES AND EFFECT ANALYSIS (FMEA) PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) JEMBER
Abstract
Air mineral dalam kemasan (AMDK) pada saat ini mulai banyak diminati
konsumen. Banyaknya usaha AMDK yang sejenis pada perkembangan bisnis
pada saat ini menuntut perusahaan untuk selalu berkompetisi. Peningkatan
kualitas sangat diperlukan agar dapat mengungguli produk yang dihasilkan antar
pesaing sehingga dapat memenangkan persaingan bisnis. Kualitas produk
merupakan faktor penentu minat konsumen terhadap suatu produk.
Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Jember merupakan perusahaan
yang bergerak dalam bidang jasa yang bersifat semi bisnis dan sebagai salah satu
perusahaan pemerintah daerah dimana melayani kebutuhan vital masyarakat yaitu
air bersih. PDAM adalah perusahaan yang memproduksi, mengolah dan
mendistribusikan air yang layak untuk dikonsumsi oleh masyarakat (konsumen)
PDAM. PDAM memiliki unit usaha yang bergerak di bidang Air Minum Dalam
Kemasan (AMDK) yang bermerk “Hazora”. Perusahaan Daerah Air Minum
(PDAM) berlokasi di Jalan Trunojoyo no. 73, Kecamatan Kaliwates, Kabupaten
Jember. PDAM dalam mempertahankan kualitas produknya dengan melakukan
perbaikan terus menerus dan berkelanjutan sejalan dengan perkembangan
lingkungan dan teknologi. Namun dalam pelaksanaannya masih sering ditemukan
produk yang tidak sesuai dengan ketentuan atau cacat. Pengendalian kualitas
harus dilakukan oleh PDAM Jember agar sesuai dengan ketentuan dan kecacatan
pada produk dapat diminimalisir.
Berdasarkan fenomena tersebut, penelitian ini bertujuan untuk
menganalisis tingkat kerusakan produk dalam mengendalikan kualitas produk
AMDK gelas 220ml. Metode analisis yang digunakan adalah metode Statistical
Process Control (SPC) dan Failure Modes and Effect Analysis (FMEA).
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan. Sumber data dalam penelitian ini
yaitu sumber data primer dan sekunder. Sumber data primer dalam penelitian ini
mengambil data secara langsung dari objek melalui observasi dan wawancara
langsung dengan pihak perusahaan. Sumber data sekunder dalam penelitian ini
diperoleh dari beberapa dokumentasi yang dimiliki oleh perusahaan. Hasil dari
penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat kecacatan produk masih sangat tinggi
yaitu 3384pcs dalam satu bulan produksi. Kecacatan yang terjadi pada AMDK
gelas 220ml disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya adalah manusia, bahan
baku, mesin, metode, dan lingkungan.