Show simple item record

dc.contributor.advisorSOMAJI, Rafael Purtomo
dc.contributor.advisorFATHORRAZI, Moehammad
dc.contributor.authorCAHYANNINGSIH, Hesti
dc.date.accessioned2020-04-03T09:12:11Z
dc.date.available2020-04-03T09:12:11Z
dc.date.issued2019-07-09
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/97739
dc.description.abstractJawa Timur merupakan salah satu provinsi yang memiliki pertumbuhan ekonomi yang tinggi. Hal ini dibuktikan oleh tingkat pertumbuhan ekonomi Provinsi Jawa Timur dari tahun 2013-2017 melebihi pertumbuhan ekonomi nasional. Keberhasilan dalam melaksanakan pembangunan ekonomi dapat dilihat dari kenaikan produk nasional bruto atau produk domestik bruto, mengurangi tingkat kemiskinan, mengatasi adanya ketimpangan pendapatan, dan menyediakan lapangan pekerjaan. Guna memperoleh suatu keberhasilan dalam pembangunan ekonomi dibutuhkan adanya suatu kerjasama antar sektor perekonomian, dengan adanya kerjasama tersebut dapat mengakibatkan setiap kegiatan sektor produksi memiliki daya tarik dan daya dorong terhadap sektor lain. Provinsi Jawa Timur memiliki potensi yang cukup besar di bidang sektor pertanian. Sektor pertanian masih menjadi pemegang peranan penting bagi perekonomian nasional, karena sebagai penyedia bahan pangan, bahan baku industri dan sebagai sumber pendapatan bagi petani diseluruh Indonesia. Dilihat dari pertumbuhan ekonomi Provinsi Jawa Timur didominasi oleh sektor industri pengolahan, namun sebagaian besar perekonomian masih ditopang oleh sektor pertanian. Sehingga, sektor pertanian dan sektor industri pengolahan memiliki peluang dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Dalam hal ini, di perlukan adanya suatu integrasi antara sektor pertanian dan sektor industri pengolahan melalui agroindustri. Agroindustri merupakan bagian dari sektor industri pengolahan. Agroindustri merupakan sebuah alternatif yang sangat potensial untuk dikembangkan dalam menghadapi arus globalisasi ekonomi yaitu dengan adanya sektor industri yang berkaitan langsung dengan sektor pertanian. Letak Jawa Timur yang strategis menjadikan salah satu Provinsi yang sangat potensial untuk dikembangkan agroindustrinya. Penelitian ini menggunakan analisis deskriptif kuantitatif yang bertujuan untuk mengetahui keterkaitan ke depan dan ke belakang, dampak penyebaran, dan angka pengganda (multiplier) output maupun pendapatan. Data analisis InputOutput yang digunakan meliputi data Tabel Input-Output tahun 2015 transaksi domestik atas dasar harga produsen dengan klasifikasi 110 sektor yang diagregasikan menjadi 18x18 sektor untuk melihat sektor agroindustri dan 38x38 sektor untuk melihat per subsektor agroindustri. Hasil analisis dari keterkaitan agroindustri menunjukkan bahwa, sektor agroindustri memiliki nilai keterkaitan ke depan besar, identifikasi pada sektor yang memiliki nilai keterkaitan ke depan yang besar atau lebih dari satu (≥ 1) mengindikasikan bahwa sektor tersebut mampu mendorong sektor hilirnya, Sedangkan dengan nilai keterkaitan yang kurang dari satu (≤ 1) dapat diartikan bahwa sektor agroindustri kurang mampu untuk mendorong pertumbuhan sektor hilirnya. Sektor agroindustri memiliki nilai keterkaitan ke belakang yang kecil, identifikasi pada sektor yang memiliki keterkaitan ke belakang yang kecil, artinya sektor agroindustri hanya sebagai penyedia input/bahan baku yang dibutuhkan oleh industri lain. Meskipun keterkaitan ke belakang sektor agroindustri tidak menempati urutan paling tinggi, namun dapat dikatakan bahwa sektor agroindustri memiliki kemampuan yang tinggi dalam mengembangkan sektor pertanian dan agroindustri itu sendiri.Berdasarkan hasil analisis koefisien penyebaran dapat disimpulkan bahwa sektor agroindustri memiliki nilai koefisien penyebaran sebesar 1,075, dan nilai kepekaan penyebaran sebesar 1,947. Nilai analisis koefisien penyebaran dan kepekaan penyebaran sektor agroindustri, keduanya menunjukkan angka yang lebih besar dari satu (≥ 1), maka sektor agroindustri memiliki peranan sebagai sektor unggulan (leading sector), artinya bahwa sektor agroindustri memiliki kemampuan untuk menarik pertumbuhan sektor hulu, dan sektor agroindustri juga memiliki kemampuan untuk mendorong pertumbuhan output sektor hilir di Provinsi Jawa Timur. Hasil analisis pengganda atau multiplier output dan pendapatan bahwa nilai multiplier sektor agroindustri masih terbilang rendah jika dibandingkan dengan sektor-sektor lainnya. Dalam hal ini, dengan meningkatkan produksi output dan pendapatan sektor agroindustri maka akan meningkatkan perekonomian Provinsi Jawa Timuren_US
dc.language.isoInden_US
dc.relation.ispartofseries150810101038;
dc.subjectPembangunanen_US
dc.subjectAgroindustrien_US
dc.subjectAnalisisen_US
dc.subjectInput-Outputen_US
dc.titleAnalisis Peranan Agroindustri Terhadap Perekonomian Provinsi Jawa Timuren_US
dc.typeThesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record